Ketum Pernusa: Bobby Nasution Perlu Dipanggil KPK, Gak Ada Pilih Kasih
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum (Ketum) Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) Norman Hadinegoro menegaskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu memanggil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution untuk diperiksa. Pemeriksaan terkait kasus dugaan suap proyek jalan yang menjerat Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting sebagai tersangka.
"Bobby perlu dipanggil KPK atau Bobby datang ke KPK," ujar Norman dalam program Rakyat Bersuara bertajuk 'Teman Dekat Terjerat Korupsi, Gubernur Bobby Terancam?' di iNews, Selasa (8/7/2025).
Dia menegaskan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menekankan pemberantasan korupsi digencarkan. Tindakan itu dilakukan tanpa pandang bulu.
"Kepresidenan sekarang ini salah satu adalah pemberantasan korupsi, walaupun kita tahu Bobby ini adalah kader Gerindra, menantunya Pak Jokowi, kita gak ada pilih kasih," ujar dia.
Sebelumnya, analis kebijakan publik Said Didu menyoroti penangkapan Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting oleh KPK. Dia menilai, Bobby Nasution pasti aman meski orang dekatnya diproses hukum KPK.
"Saya justru menyatakan Bobby pasti aman, pasti aman," ujar Said Didu di acara yang sama.
Dia menyebutkan sejumlah alasan Bobby aman dari jeratan hukum. Salah satunya, Bobby dekat dengan kekuasaan.
"Hampir semua orang dekat kekuasaan itu tidak pernah bisa disentuh hukum, dan Bobby termasuk orang dekat kekuasaan, dia mantu Presiden (ketujuh) Joko Widodo yang sangat dihormati oleh Presiden Prabowo," kata Said.
Sementara itu, Relawan Jokowi, Relly Reagen menilai Bobbu aman karena memang tidak terlibat dalam kasus Topan Ginting. Dia menepis pernyataan Said Didu yang menyatakan Bobby aman karena dekat dengan kekuasaan.
Ya betul itu aman, karena nggak ada keterlibatan Bobby di dalam tindak pidana korupsi yang dilakukan kepala dinas tersebut," kata Relly di Rakyat Bersuara.
Menurut dia, dugaan korupsi yang dilakukan Topan Ginting juga bukan sepengetahuan Bobby.
"Apakah dengan kelakukan oknumnya itu, apa yang disampaikan Bang Said Didu tadi, mesti kebijakan seorang pimpinan, saya rasa nggak" ujar Relly.
Editor: Rizky Agustian