Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Jalur Alternatif Jakarta Bogor untuk Perjalanan Lebih Cepat dan Bebas Macet
Advertisement . Scroll to see content

Khawatir Lonjakan Covid-19, Pemkot Bogor Minta Atraksi Malam Kebun Raya Dikaji Ulang

Selasa, 28 September 2021 - 15:55:00 WIB
Khawatir Lonjakan Covid-19, Pemkot Bogor Minta Atraksi Malam Kebun Raya Dikaji Ulang
Wali Kota Bogor Bima Arya meminta atraksi malam di Kebun Raya Bogor dikaji ulang (Foto: Putra Ramadhani S)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Pemerintah Kota Bogor meminta kepada pengelola Kebun Raya Bogor dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan kajian lebih mendalam terkait rencana dibukanya atraksi malam yang disebut GLOW. Hal itu untuk menjawab adanya kekhawatiran dari beberapa pihak salah satunya lima mantan kepala Kebun Raya Indonesia.

Kelima mantan kepala Kebun Raya Indonesia periode 1981-2008 itu mengirim surat resmi berjudul 'Menjaga Marwah Kebun Raya'. Mereka mengkritisi rencana atraksi malam GLOW karena berpotensi merubah keheningan malam di Kebun Raya Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa kewenangan Kebun Raya Bogor dipegang oleh BRIN. Dalam hal ini, dia hanya memastikan adanya singkronisasi antara pengembangan Kebun Raya Bogor dengan tata kota dan lainnya.

"Harus dipahami terkait kewenangan Kebun Raya yang dari dulu sampai sekarang menjadi otoritas dari LIPI yang sekarang jadi BRIN. Pemkot Bogor dalam hal ini berkoordinasi dengan Kebun Raya dan BRIN untuk memastikan adanya singkronisasi antara tata kota, fisik kota dan pengembangan Kebun Raya," kata Bima, di teras Balai Kota Bogor, Selasa (28/9/2021).

Saat ini, Pemkor Bogor dengan pengembang Kebun Raya Bogor dalam hal ini PT Mitra Natura Raya dan BRIN menyepakati bahwa Kebun Raya Bogor merupakan pusat konservasi juga pusat kajian atau riset selain wisata. Karena itu, konsep pengembangan semestinya harus berpedoman pada prinsip tersebut.

"Kebun raya ini lah yang menyelamatkan Kota Bogor. Kalau tidak ada Kebun Raya wajah Bogor tidak akan seperti ini. Kebun raya juga menjadi karakter Kota Bogor, Pemkot terus koordinasi dengan BRIN untuk mendorong proses diakuinya Kebun Raya sebagai world heritage ini berproses terus kita akan dukung itu. Karena itu sudah pasti apapun konsep yang kemudian dikembangan oleh Kebun Raya dalam hal ini sekarang dikelola Mitra Natura Raya ya saya kira harus dalam kerangka itu," tuturnya.

Terkait isu yang menjadi kekhawatiran publik dengan rencana dibukanya atraksi malam di Kebun Raya Bogor, tambah Bima, harus secara objektif dan ilmiah. Rencana tersebut harus dikaji lebih mendalam lagi dengan melibatkan pakar atau ahli.

"Jadi saya minta agar konsep GLOW ini dikaji dengan melibatkan para pakar ada dari IPB dari BRIN juga untuk bisa memberikan jawaban terkait dengan kekhawatiran publik. Karena semua harus punya datanya dan landasanya. Ada berapa sekarang spesies di Kebun Raya, kalau malam seperti apa komunitasnya dan sejauh mana aktivitas itu bisa mengganggu semua harus kajian," kata Bima.

Untuk itu, Bima meminta kepada semua pihak berkoordinasi melakukan kajian lebih mendalam guna menjawab kekhawatiran publik. Yang pada intinya, semua harus berjalan sesuai dengan kajian.

"Karena itu saya kira ini yang harus kita fokuskan DLH saya minta koordinasi dengan BRIN dan dengan IPB saya hubungi pak Rektor agar bisa memberikan itu. Apapun jawabannya nanti kami komunikasikan lagi dengan Mitra Natura Raya. Intinya kita pastikan semuanya berjalan sesuai karakter Kota Bogor dan potensi yang ad di Kebun Raya," ujarnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut