Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presenter iNews Media Group Jadi Dosen Praktisi di Prodi Komunikasi MNC University
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Inspiratif Arin yang Nyaris Putus Sekolah, Kini Jadi Pakar Ekonomi

Kamis, 15 Desember 2022 - 11:26:00 WIB
Kisah Inspiratif Arin yang Nyaris Putus Sekolah, Kini Jadi Pakar Ekonomi
Arin Nyaris Putus Sekolah, Kini Jadi Pakar Ekonomi (Dok. UM Surabaya)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini, termasuk ketika mimpi sudah di ujung tanduk. Hal ini yang dialami langsung oleh wanita bernama Arin Setyowati.

Arin merupakan pakar dan dosen Ekonomi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Namun, sebelum dikenal seperti saat ini, ia nyaris putus sekolah.

Kisah Inspiratif Arin yang Nyaris Putus Sekolah

Arin lahir di keluarga sederhana dari pasangan Almarhum Kartiono dan Ninik Isnaini. Ayahnya dahulu berprofesi sebagai buruh serabutan di Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur.

Akibatnya, ia nyaris tidak bisa melanjutkan sekolah. Kala itu, Arin berencana melanjutkan pendidikan di SMK, namun terkendala biaya. Bahkan, ia mengakui saat itu untuk makan saja susah apalagi harus membayar SPP.

“Jadi bapak waktu itu kerjanya serabutan, mulai dari sopir truk besar, truk kecil dan nyambi jadi tukang becak. Sementara ibu jualan krupuk dan rujak di pasar, kadang juga keliling,” kata Arin, dikutip dari laman UM Surabaya, Kamis (15/12/2022).

Di balik kesulitan tersebut, Arin tidak pernah berputus asa. Ia selalu tekun dalam belajar tanpa peduli latar belakang ekonomi keluarganya. Baginya, semua orang berhak atas pendidikan yang laik.

Dengan penuh harapan, Arin pun memberanikan diri mendaftar ke SMK walaupun tidak memiliki uang saat itu. Beruntungnya, ia bertemu dengan temannya dan dibantu untuk mendatar.

“Waktu itu, saat saya mendaftar  di SMK saya tidak ada uang sama sekali, hanya ada uang untuk bayar angkot. Tapi saya tetap yakin datang dan daftar saja. Rupanya Allah menolong lewat perantara kawan saya sehingga saya bisa mendaftar hari itu juga,” tutur Arin.

Arin pun mendapatkan beasiswa dari SMK karena memiliki prestasi akademik yang gemilang. Hidupnya tidak berubah mudah begitu saja, saat menuju bangku perkuliahan ia sempat mengalami cobaan.

Saat itu, Arin berencana melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Namun keberuntungan belum memihaknya. Ditambah lagi, Ayahnya meninggal di tahun itu, sehingga ia perlahan mengubur mimpinya.

Beberapa bulan setelah Ayahnya meninggal, Arin mendapatkan tawaran kuliah dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) melalui beasiswa kader. Arin tanpa berpikir panjang langsung mengambil tawaran tersebut dan mengambil jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI). 

Karena hanya mendapatkan gratis biaya kuliah ia harus tetap bekerja untuk biaya makan dan kos di Surabaya. Ia pun memberanikan diri bekerja di tempat rental.

“Waktu itu pagi saya kerja di rental sampai sore. Kemudian sorenya kuliah, malam lebih sering aktivitas organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),” ucap Arin.

Kerja di rental ia lakoni sampai 1 tahun. Kemudian di tahun kedua, ia diminta untuk menjadi admin di SD Muhammadiyah 24 Surabaya dan mengajar komputer.

Pekerjaan itu Arin jalani hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena ia ingin lebih fokus di semester akhir. Setelah lulus dari UM Surabaya, ia tak langsung mendapatkan pekerjaan tetap.

Namun, momen itu ia manfaatkan dengan bekerja sebagai administrasi majalah Matan, sambil menyiapkan studi lanjut di Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Alhamdulillah waktu itu, saya mendaftar beasiswa calon dosen dan langsung diterima jurusan Ilmu Agama dan Lintas Budaya fokusnya pada Ekonomi Islam,” ujar dia.

Jadi Dosen Terbaik Versi Kemendikbudristek 2021

Setelah lulus dari UGM, Arin menjadi Dosen di UM Surabaya. Puluhan penelitian telah ia hasilkan dan mendapatkan dana hibah dari pemerintah.

Tak hanya itu, Arin juga  menjadi pengganggas desa cerdas keuangan syariah yang mayoritas masyarakatnya terjerat pinjol dan rentenir di kawasan Tempurejo Surabaya. Berkat kegigihannya, ia terpilih menjadi dosn pendamping terbaik dalam hibah PHP2D dalam Abdidaya Kemendikbud tahun 2021. 

Tak cuma itu, Arin juga menjadi penerima MOFA Research Fellowship Taiwan. Sebagai Pakar Ekonomi, semua tulisan dan gagasannya mudah ditemui pada media masa online nasional.

Kini ibu satu anak tersebut tengah menyelesaikan studi S3 di Universitas Airlangga berkat beasiswa BPPDN Awardee Dikti dengan jurusan Ilmu Ekonomi Islam.

“Cara balas dendam terbaik adalah memperbaiki diri sendiri dengan berprestasi,” tutup Arin.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut