Kisah Inspiratif Milena Jadi Wisudawan dengan IPK Tertinggi ITB, Pernah Magang di Belgia

JAKARTA, iNews.id - Menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi merupakan kebanggaan yang tidak pernah bisa dilupakan. Hal ini seperti yang dialami oleh Clareta Milena.

Milena, sapaan akrabnya merupakan mahasiswa jurusan Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Dalam Wisuda Kedua ITB 2022/2023 ia dinobatkan sebagai mahasiswa dengan IPK tertinggi, yakni mendapatkan IPK 3,97 dari 4,00 dalam waktu 4,5 tahun perkuliahan.

Seteru Memanas, 'Senjata' China Ini Bisa Bikin Jepang Tekor Rp20 Triliun

Mahasiswa yang hobi menggambar ini mengaku telah tertarik dengan dunia batik sejak duduk di bangku SMP. Hal tersebutlah yang membawanya berkuliah di jurusan Kriya ITB.

Bagi Milena, batik adalah kekayaan Indonesia yang patut untuk dilestarikan. Sayang, hanya sebagian kecil anak muda yang tertarik mempelajari budaya ini.

Kisah Inspiratif Bilal, Jadi Wisudawan Termuda di ITB pada Usia 20 Tahun

Setelah menjadi Mahasiswa ITB, Clareta mulai kenal dan menjadi suka dengan sustainable fashion, seperti bioplastik dan serat alam.

“Selain itu, aku juga tertarik dengan konservasi dan restorasi tekstil karena aku lihat banyak tekstil tradisional yang teknik pembuatannya sangat rumit dan delicate, dan kita bisa belajar banyak dari tekstil-tekstil tersebut namun belum digali informasi lebih jauh,” kata dia dikutip dari laman resmi ITB, Kamis (20/4/2023).

Kisah Inspiratif Perwira TNI Lulus dengan IPK Sempurna di ITB, Ini Tips Belajarnya

Kisah Inspiratif Milena Raih IPK Tertinggi di ITB

Ketika ditanya terkait cara konsisten belajar hingga memperoleh IPK tinggi, Milena membagikan beberapa tips yang ia lakukan selama menjadi mahasiswa di ITB.

Hal pertama, kata ia, seseorang harus mencintao ilmunya. Menurut Milena, ketika menyukai suatu ilmu, kita akan enjoy dalam proses belajar. Ketika sudah enjoy belajar, beban belajar akan hilang dan akan berganti menjadi rasa ingin tahu.

Kemudian, menyenangi ilmunya, salah satunya dengan mencatat materi kuliah dan penjelasan dosen juga merupakan metode belajar yang diterapkan dirinya. Menurutnya metode belajar dengan mencatat merupakan cara belajar paling efektif dan mampu membantu kita saat ujian tiba.

Lalu, tips berikutnya adalah disiplin. Milena mengaku jika dosen di FSRD ITB sangat menghargai waktu dan kedisiplinan dalam pengumpulan tugas. Terakhir yang Milena bagikan adalah berusaha mengupayakan yang terbaik dalam mengerjakan tugas.

“Dalam mengerjakan tugas tidak boleh setengah-setengah harus all out. Saat mengerjakan tugas, aku harus fokus, pikiranku harus di situ untuk mengerjakan tugas. Aku harus puas terhadap apa yang aku kerjakan sebelum dikumpulkan,” ujar dia.

Magang di Belgia

Tak cuma itu, Milena juga pernah terlibat dalam beberapa proyek dan exhibition. Bahkan, ia pernah magang selama tiga bulan di Smart Textile (SMARTEX) di Gent University, Belgia.

Di sana, Milena banyak menghabiskan waktu di laboratorium untuk mengetes kekuatan dari serat-serat tekstil. Menurutnya smart textile ini bisa menjadi masa depan dari industri tekstil karena kemampuannya untuk bereaksi terhadap stimulus eksternal sehingga tekstil yang dihasilkan tidak hanya indah namun juga fungsional.

Kini, Milena telah bekerja di jenama lokal ‘Sejauh Mata Memandang’. Ia pun berharap dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 untuk menyambung pengetahuannya sehingga bisa membangun jenama sendiri yang concern dan menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan.

“Hidup itu proses yang harus dinikmati baik pahit maupun manis, karena setelah badai pasti ada pelangi, kemudian harus selalu bersyukur dengan kehidupan yang kamu miliki namun jangan terlalu nyaman harus tetap bergerak dan berproses juga karena kehidupan itu berputar,” ucap Milena.

Editor: Puti Aini Yasmin