Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Inspiratif Mutiara Anindyana Wisudawan Termuda UGM Tahun Ini, Lulus Usia 19 Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Inspiratif Rofi Anak Penjual Jerami, dari Penjaga Konter HP Kuliah Gratis di UGM

Minggu, 08 Juni 2025 - 00:30:00 WIB
Kisah Inspiratif Rofi Anak Penjual Jerami, dari Penjaga Konter HP Kuliah Gratis di UGM
Rofidah Nurhana Lestari warga Wonosari calon mahasiswa baru Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang mendapat beasiswa subsidi UKT 100 persen bersama kedua orang tua. (Foto: UGM)
Advertisement . Scroll to see content

WONOSARI, iNews.idKisah inspiratif datang dari remaja 18 tahun bernama Rofidah Nurhana Lestari warga Teguhan, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Dia menjadi calon mahasiswa baru Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kuliah gratis karena mendapat beasiswa subsidi uang kuliah tunggal (UKT) 100 persen. 

Saat sebagian remaja seusianya menikmati masa liburan usai lulus sekolah, Rofidah memutuskan bekerja sebagai penjaga konter HP sembari menanti masa perkuliahan dimulai awal Agustus mendatang. Di balik senyumnya yang ramah menyambut pelanggan, tersimpan semangat juang luar biasa dari seorang anak sopir truk pengangkut jerami yang tak pernah gentar melawan keterbatasan.

“Melihat kondisi Bapak di musim hujan ini yang belum bisa bekerja maksimal, saya memilih kerja. Saya tahu masuk kuliah nanti pasti butuh biaya,” ujar Rofi, sapaan akrabnya dikutip dari laman UGM, Sabtu (7/6/2025).

Rofi lahir dari keluarga sederhana. Sang ayah, Timbul Marsono (54), sehari-hari mengemudikan truk milik tetangga untuk mencari jerami yang akan dijual kepada peternak. Namun saat musim hujan tiba, jerami pun langka. Alhasil, Timbul harus memutar otak, beralih menjadi pengepul barang bekas demi memastikan dapur tetap mengepul.

“Kalau jerami sepi, ya kami keliling cari rongsokan,” kata Timbul lirih.

Pendapatan sebagai sopir jerami tak menentu, hanya sekitar Rp1,5 juta per bulan, tergantung banyaknya permintaan. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, Timbul dan istrinya Darini (52), harus pandai-pandai bertahan. Namun keterbatasan itu tak menyurutkan kasih sayang dan harapan mereka terhadap Rofi.

“Suami saya berangkat pagi-pagi buta, pulangnya kadang malam, cuma untuk bisa bawa uang Rp100.000,” ucap Darini dengan mata berkaca.

Sebagai anak bungsu dari dua bersaudara, Rofi tumbuh mandiri dan penuh empati. Apalagi setelah kepergian sang kakak, yang selama 27 tahun dirawat penuh kasih oleh sang ibu karena lumpuh sejak kecil.

“Kakak saya berpulang tahun lalu. Selama hidupnya, Ibu tak pernah lelah merawat dan mengurusnya, bolak-balik rumah sakit,” kata Rofi.

Kondisi itulah yang membentuk pribadi Rofi menjadi anak yang tangguh dan penuh empati. Dia terbiasa belajar hingga jam satu atau dua dini hari, apalagi saat menghadapi ujian. Sejak SD hingga SMP, prestasinya nyaris tak pernah luput dari ranking satu.

Tak hanya di akademik, Rofi juga piawai dalam literasi. Dia pernah memenangkan lomba puisi dan puisinya diterbitkan dalam buku “Catatan Perjuangan” bersama Najwa Shihab.

Bermimpi Jadi Inovator Pertanian

Ketertarikan Rofi terhadap dunia pertanian bukan tanpa alasan. Melihat ayahnya yang hidup dari sektor agrikultur sederhana, Rofi ingin membantu petani Indonesia lewat inovasi teknologi.

“Saya ingin masuk Kementerian Pertanian. Di Teknik Pertanian, saya lihat ada potensi besar untuk mengembangkan produksi dan sarana pertanian kita,” ucap Rofi penuh harap.

Impian itu semakin dekat setelah dia diterima di Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yang lebih menggembirakan, Rofi mendapatkan beasiswa subsidi UKT 100 persen, membuatnya bisa kuliah tanpa membebani ekonomi keluarga.

“Bapak selalu meyakinkan saya, bahwa pasti ada jalan dan ada beasiswa. Dan ternyata benar,” ujarnya sambil tersenyum.

Bagi Darini, kabar anaknya bisa kuliah di kampus ternama seperti UGM dan tanpa dipungut biaya adalah anugerah yang tak ternilai.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih ke pihak UGM. Anak saya bisa kuliah gratis, itu hal yang tidak pernah saya bayangkan,” ucapnya dengan suara parau menahan haru.

Kini, Rofi menjadi simbol harapan. Di tengah hidup yang serba pas-pasan, dia membuktikan kemiskinan bukan alasan untuk menyerah. Dengan kerja keras, dukungan keluarga dan semangat belajar yang tak padam, Rofi melangkah pasti menuju masa depan yang cerah.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut