Kisah Mbah Langkung Salah Satu Tonggak Sejarah Berdirinya Grup 2 Kopassus
JAKARTA, iNews.id - Perempuan lanjut usia (lansia) bernama Mbah Langkung salah satu tonggak sejarah berdirinya Grup 2 Kopassus di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pasalnya Mbah Langkung sudah puluhan tahun berjualan di lingkungan asrama Grup 2 kopassus.
"Mbah Langkung merupakan salah satu tonggak sejarah berdirinya Grup 2 Kopassus, kurang lebih 65 tahun beliu berjualan di lingkungan asrama Grup 2 Kopassus," tulis Penkopassus dalam akun Instagramnya, Selasa (27/7/2021).
Perempuan berusia 85 tahun itu menceritakan awal berjualan di asrama Grup 2 kopassus. Ketika itu dia berjualan saat berusia 25 tahun.
"Ya kalau sudah jualan sudah 65 tahun, iya sudah 65 tahun. Mbah kakung 94 tahun,"katanya.

Dia mengatakan selama ini berjualan nasi dan jajanan serta minuman kopi. Dia berjualan saat Kopassus bernama RPKAD dan Kopasandha.
Dia juga menceritakan pernah berjualan es lilin buatan istri komandan. Selama berjualan di Grup 2 Kopassus, dia selalu izin dengan komandan.
"Terus saya kalau dimarahi ya, ya sudah. Mbah jangan jual, jangan masuk. Saya izin sama Pak Wadan Grup saja," ujar dia.
Dia mengatakan alasan kenapa disebut Mbah Langkung karena berjualan dengan harga Rp25.
"Ya karena semua harga 25 rupiah," katanya.
Diketahui, Grup 2 Kopassus/Dwi Dharma Bhirawa Yudha merupakan bagian Kopassus yang didirikan pada tahun 1962. Grup ini bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan Komandan Grup pertama kali adalah Mayor Inf Soegiarto.
Editor: Faieq Hidayat