Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sertijab TNI, Brigjen Aulia Dwi Nasrullah Resmi Jabat Kapuspen
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Serda Dodi : Anak Pedagang Bakso yang jadi Tentara setelah 6 Kali Gagal Tes

Selasa, 24 Agustus 2021 - 11:13:00 WIB
Kisah Serda Dodi : Anak Pedagang Bakso yang jadi Tentara setelah 6 Kali Gagal Tes
Anggota Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) Serda Dodi Wardiono pernah enam kali gagal daftar masuk tentara. (Foto youtube TNI AD).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggota Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) Serda Dodi Wardiono pernah enam kali gagal daftar tentara. Namun akhirnya Dodi yang merupakan anak pedagang bakso bisa lulus dari akademi militer tahun 2016 lalu. 

Ayahnya pedagang bakso Jaminto mengaku sudah 12 tahun berjualan bakso. Dia awalnya berjualan bakso keliling. 

"Saya dulu jualan bakso keliling sekitar 7 tahunan dorong gerobak bakso," kata Jaminto dalam akun YouTube TNI AD, Selasa (24/8/2021). 

Jaminto menceritakan awalnya Dodi yang berusia 7 tahun ingin bercita-cita menjadi tentara. Tapi dia menerima informasi bahwa masuk TNI harus mempunyai biaya besar, ternyata kabar yang diterimanya bohong. 

"Saya dengar jadi tentara biaya besar, saya kan nggak mampu bayar ternyata bohong. Ternyata nggak pakai biaya," katanya.

Ketika kelulusan pendidikan, dia mengaku bangga anaknya bisa menjadi tentara. Dia juga tidak menyangka anak tukang bakso bisa masuk TNI.

"Saya bangga sekali anak tukang bakso bisa jadi tentara," ucap dia.

Sementara itu, Serda Dodi Wardiono mengaku sudah tujuh kali mendaftar tentara, namun 6 kali gagal. Ketika gagal terus masuk TNI, dia mengaku tidak menyerah. 

"Saya setiap ada pembukaan saya daftar sampai 7 kali daftar yang ketujuh lolos tapi nggak cuma AD. Karena niat ya sudah saya niatin masuk AD bisa meningkatkan taraf orang tua," katanya.

Dodi yang setiap bertugas memegang kamera dan foto mengaku senang bisa menjadi TNI. Selama bertugas, dia juga bisa keliling daerah. 

"Pengalaman bisa keluar daerah tidak semua prajurit bisa ke Bima, Kalsel, kalau tidak di Dispenad tidak bisa keliling daerah bisa tahu Entikong," katanya.

Usai lulus pendidikan, dia mengatakan keluarganya mengadakan syukuran di kampung halaman Wonogiri.

"Ini keluarga pertama, saya masuk tentara. Pertama pesimis masuk TNI harus pakai duit ya sudah saya modal nekat saja. Saya bilang orang tua usaha dan doa akhirnya terkabul," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut