Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Momen Gibran Hadiri Perayaan Natal di Salatiga: Ini Kota Paling Toleran di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Tragedi Sinila, Gas Beracun di Dieng yang Tewaskan 149 Orang

Minggu, 13 Maret 2022 - 12:51:00 WIB
Kisah Tragedi Sinila, Gas Beracun di Dieng yang Tewaskan 149 Orang
Bencana gas beracun dahsyat pernah terjadi di kawah Sinila, Dieng, Jawa Tengah tahun 1979 yang menewaskan 149 orang. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kebocoran gas terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikelola PT Geo Dipa Energi (Persero) di Dieng, Banjarnegara, Jawa tengah pada Sabtu (12/3/2022) sore. Akibatnya sembilan orang terpapar gas beracun dan satu di antaranya meninggal dunia.

Dikutip dari iNewsPurwokerto.id, peristiwa munculnya gas beracun di Dieng bukanlah hal baru. Dalam sejarah, tercatat bencana paling dahsyat akibat gas beracun di Dieng terjadi pada tahun 1979 tepatnya pada Selasa Legi tanggal 20 Februari. Saat itu ada 149 warga Desa Kepucukan, Kecamatan Batur tewas. 

Tragedi Sinila tahun 1979 membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara menutup wilayah sekitar kawah Timbang, karena pada saat aktifnya kawah Sinila, yang mengeluarkan gas beracun justru dari kawah Timbang. 

Gas tersebut tidak hanya muncul dari kawah Timbang, melainkan dari rekahan tanah hingga Simbar dan Kepucukan. Tidak heran dalam peristiwa tersebut ada 149 korban tewas karena menghirup gas beracun tersebut.

Hamid (73) salah seorang warga yang mengetahui peristiwa itu mengatakan tragedi Sinila dimulai dari terjadinya gempa pada pukul 02.00 WIB dini hari.

Warga di kawasan Dieng pun beramai-ramai keluar rumah mengungsi. Tak tahu harus ke mana, mereka meraba-raba jalan yang gelap gulita.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut