Kisah Tung Desem Lalui Masa Krisis Corona, Hati Gembira Obat Manjur
JAKARTA, iNews.id - Motivator dan pakar marketing, Tung Desem Waringin membagikan kisah saat melalui masa krisis terpapar virus corona (Covid-19) dalam obrolan dan diskusi bersama Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 lewat telekonferensi di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (10/5/2020). Ketika itu dia sempat menulis pesan wasiat terakhir kepada istrinya, Kamis (1/4/2020) karena merasa sudah berada di ambang batas.
Dadanya sesak menyebabkan kesulitan bernapas. Kondisi semakin memburuk setelah melihat hasil foto rontgen paru-paru memutih pertanda tidak baik. Saat itu tubuhnya menggigil dan dingin.
Dia menangis tidak karuan dan kekalutan semakin menguasai hati dan pikiran. Saat dokter datang untuk memeriksa oksigen dalam darah hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan membuat kondisinya merasa berada dalam masa krisis.
Kemudian dia teringat hasil diskusi dengan sahabat, yaitu Hamdi yang menyatakan sehat merupakan perkara holistic. Sehat harus dimulai dengan perbaikan mental terlebih dahulu, mental harus positif. Seketika itu dia segera terapi pernapasan wim hof. Apa itu pernafasan wim hof dan khasiatnya?
Pernapasan wim hof, yaitu terapi untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Latihan pernapasan ini dapat memberi manfaat lebih dari 2 hal tadi. Kemampuan mengontrol napas dapat membantu seseorang untuk mengurangi stres dan meningkatkan fungsi tertentu di dalam tubuh termasuk meningkatkan respons imun.
Hasilnya sempurna, stres mereda mental kembali stabil dan tubuhnya merespons bentuk energi. Pada saat tes darah selanjutnya, dokter heran karena oksigen dalam darahnya tinggi. Diimbangi terapi air putih, demam yang sempat dialami juga berhasil dikendalikan dan pernapasannya kembali normal.
Setelah fisiknya kembali normal, Tung membiasakan diri dengan beberapa kegiatan positif dan disenangi untuk menata hati sebelumnya sempat hancur saat melawati masa krisis.
Dia lebih sering bernyanyi dan siapa saja yang ditemui diajak bernyanyi dengan lirik lagu, “Hati yang gembira adalah obat. Obat yang manjur”.
Kebahagiaan yang diperoleh dengan menyanyi juga dibagikan melalui pesan suara obrolan gawai. Untuk menjaga emosionalnya, dia juga konsisten untuk menghindari berita negatif.
Salah satunya dengan fokus mencari siaran yang dapat mengundang gelak tawa seperti hasil rekaman televisi berupa tayangan komedi dan lawak yang banyak didapatkan di Youtube.
“Bahwa manusia itu terbalik. Kalau dia bahagia ternyata dia lebih sehat. Sahabatnya lebih banyak. Pernihakannya lebih harmonis. Lebih kreatif, pekerjaan dan karirnya jadi lebih bagus,” ujar Tung, di Graha BNPB, Minggu (10/5/2020).
Selang beberapa hari setelah dinyatakan negatif dan berhasil menaklukan Covid-19, dia banyak membagikan kisahnya kepada orang terdekat, bahwa kebahagiaan menjadi kunci utama tubuh seseorang menjadi sehat. Kuncinya, yaitu mengembalikan mentalitas, pikiran positif dan niscaya tubuh akan merespon dalam bentuk kekuatan.
Dalam penjelasannya mengenai hasil penelitian, dia juga menyampaikan tingkat kebahagiaan berpengaruh pada kinerja dan produktivitas hingga diyakini dapat memperpanjang usia seseorang.
“Orang yang bahagia, harapan hidup 10 tahun lebih lama dibanding orang rata-rata” ucapnya.
Sebagai survivor atau penyintas Covid-19 dia telah membuktikan sendiri kebahagiaan merupakan senjata melawan virus. Dia mengajak semua orang untuk terus memiliki harapan dan semangat disertai menjaga imunitas sebagai bentuk pertahanan melawan Covid-19.
“Kita fokus punya harapan, punya goal silakan, apa yang Anda belum lakukan, Anda mau lakukan, dan percaya bahwa badai pasti berlalu,” katanya.
Editor: Kurnia Illahi