Kisruh Habib Rizieq dan Jaksa di Rutan Bareskrim, Polri: Kami Hanya Pengamanan
JAKARTA, iNews.id- Terdakwa kasus pelanggaran kekarantinaan kesehatan, Habib Rizieq Shihab terlibat kekisruhan dengan jaksa di Rutan Bareskrim Polri. Hai itu lantaran Habib Rizieq menolak ikut sidang secara virtual.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan Polri tidak ikut campur ketika seseorang sudah resmi menjadi terdakwa. Sebab, hal tersebut merupakan domain dari kejaksaan.
"Sekali lagi, hal seperti itu sekali lagi manajemen persidangan itu ada Hakim dengan Jaksa," kata Rusdi, Jakarta, Sabtu (20/3/2021).
Rusdi mengatakan aparat kepolisian hanya dilibatkan dalam proses pengamanan dan penjagaan. Untuk itu, Rusdi meminta soal keributan itu ditanyakan langsung ke kejaksaan.
"Tentunya kalau ada hal yang menyangkut persidangan itu sendiri. Polri hanya mengamankan saja. Mungkin yang lebih jelas dari pihak Kejaksaan," ujar Rusdi.
Sebelumnya, kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar meluruskan informasi yang beredar soal kekisruhan yang terjadi antara kliennya dengan jaksa menjelang persidangan secara online. Menurut Aziz, hal itu karena ada kesalahpahaman antara Rizieq dan pihak Kejaksaan soal mekanisme sidang dilakukan secara online.
"Saya ingin klarifikasi terkait ramainya, viralnya, kisruh di rutan Mabes Polri yang katanya ada pemukulan, lalu ada kekerasan, klarifikasi bahwa kejadian tadi siang adalah kejadian biasa hanya hal kecil, salah paham, jaksa memaksa Habib untuk hadir ke ruang persidangan online. Dan ditolak sehingga terjadi sedikit ketegangan akan tetapi itu biasa dan tadi Habib ikut dengan sangat terpaksa, dengan dipaksa ikut," kata Aziz kepada MPI, Jakarta, Jumat (19/3/2021).
Aziz juga membantah kabar soal adanya aksi pemukulan dan kekerasan buntut dari ketegangan saat menjelang persidangan tersebut. Menurutnya, keributan terjadi karena kejaksaan ada yang melakukan hal tidak patut terhadap kliennya..
"Sedangkan kisruh wajar karena tempat tidak besar dan ada dorong-dorongan dan Habib melihat ada tindakan yang kurang pantas tapi bukan pemukulan bukan kekerasan," ujar Aziz.
Editor: Ibnu Hariyanto