KNKT: Lion Air JT 610 Alami 6 Masalah pada 4 Penerbangan Terakhir
JAKARTA, iNews.id – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan laporan awal terkait kecelakan pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor registrasi PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, akhir Oktober lalu. Berdasarkan hasil dari pemeriksaan kotak hitam flight data recorder (FDR) yang telah ditemukan, pesawat tersebut ternyata mengalami enam masalah pada empat penerbangan terakhirnya.
“Dari data perawatan pesawat, sejak tanggal 26 Oktober 2018, tercatat ada enam masalah atau enam gangguan yang tercatat di pesawat ini,” ungkap Kepala Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo, di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Dia menjelaskan, enam masalah tersebut mencakup tidak adanya petunjuk kecepatan dan ketinggian pesawat pada layar pilot; kegagalan penurunan kecepatan laju dan mach pesawat; lampu tanda maintenance (perawatan) menyala setelah pesawat mendarat, dan; terputusnya auto throttle arm selama pesawat mengoleng saat lepas landas. Selanjutnya, tanda tidak ketidaksetujuan pada ketinggian dan kecepatan muncul setelah pesawat lepas landas, dan; lampu indikator tekanan diferensial menyala sendiri.
Dengan kata lain, ungkap Nurcahyo, pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor registrasi PK-LQP memang sudah mengalami kerusakan sebelum pesawat itu melakukan penerbangan Tianjin Binhai (China)–Manado (Indonesia), Denpasar–Manado, Manado–Denpasar, Denpasar–Jakarta, dan terakhir Jakarta–Pangkalpinang. “Ini yang tercatat di buku catatan pesawat itu,” ucap Nurcahyo.
Dia menegaskan, seluruh temuan yang disampaikan KNKT adalah fakta dari FDR, bukan analisis kesimpulan yang dibuat oleh tim investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat tersebut. “Laporan awal ini disampaikan dalam 30 hari setelah kejadian, berisi fakta yang telah terkumpul dalam waktu 30 hari, ini bukan analisa dan kesimpulan, karena fakta belum semua terkumpul,” ujarnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil