Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jokowi Sempat Tak Setuju Pasal Penghinaan Presiden di KUHP, Tak Ambil Pusing Dihina
Advertisement . Scroll to see content

Kode Reshuffle Jokowi, PKB: Lebih Baik Konsentrasi Penanganan Covid-19 Dulu

Selasa, 30 Juni 2020 - 12:22:00 WIB
Kode Reshuffle Jokowi, PKB: Lebih Baik Konsentrasi Penanganan Covid-19 Dulu
Ketua DPP PKB, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) angkat bicara soal teguran keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta pada 18 Juni 2020. Salah satu yang paling disorot yaitu tentang peluang kepala negara untuk merombak (reshuffle) kabinet.

Ketua DPP PKB, Yaqut Cholil Qoumas menilai kode tentang reshuffle itu baik selama terkait penanganan covid-19 dan adaptasi kinerja saat pandemi. Dia menekankan jika benar-benar terjadi reshuffle maka hal tersebut jangan didasari kepentingan pribadi atau kelompok.

"Selama bukan didasarkan pada desakan-desakan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin masuk ke dalam kabinet," kata Yaqut saat dihubungi iNews.id di Jakarta, Selasa (30/6/2020).

Yaqut tak sependapat dengan sejumlah pihak yang mendesak Presiden untuk merombak kabinet dalam waktu dekat. Menurut dia, fokus pemerintah kibi dibutuhkan untuk membenahi evaluasi pemerintah dalam penanganan covid-19.

"Saya berpandangan lebih baik, pemerintah konsentrasi saja di penanganan pandemi dahulu. Reshuffle silakan dilakukan setelah pandemi bisa dikendalikan, meskipun belum hilang sama sekali," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR ini.

Menurutnya reshuffle kabinet berpotensi menimbulkan kegaduhan politik. Kemudian imbasnya akan berdampak pada penanganan pandemi covid-19.

Dalam rekaman video berdurasi lebih dari 10 menit itu, Jokowi sempat menyinggung tentang perombakan (reshuffle) kabinet hingga pembubaran lembaga. Jokowi menyampaikan, tindakan extra ordinary diperlukan untuk mengatasi kirisis saat ini. Menurut Jokowi yang dilakukan selama in belum ada progres signifikan dan cenderung datar-datar saja.

"Langkah apa pun yang extra ordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita. Bisa saja membubarkan lembaga, reshuffle. Sudah kepikiran kemana-mana saya ini," ujar Jokowi saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020) yang diunggah melalui akun Youtube.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut