Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Perekrut Teroris Anak Ditangkap, 1 Orang Ternyata Pemain Lama Pernah Dipenjara
Advertisement . Scroll to see content

Komdigi Take Down 8.320 Konten Radikal Terorisme, Terbanyak di Facebook

Selasa, 18 November 2025 - 15:59:00 WIB
Komdigi Take Down 8.320 Konten Radikal Terorisme, Terbanyak di Facebook
Komdigi take down 8.320 konten radikal, terbanyak di Facebook (dok. istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengklaim telah menangani 8.320 konten bermuatan radikal dan terorisme. Ribuan konten itu di-take down atau dblokir pada periode Oktober 2024 sampai November 2025.

Data tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar di Mabes Polri, Selasa (18/11/2025).

"Nah, ini sebagai gambaran saja, kalau berbicara data, dari 20 Oktober 2024 sampai 16 November 2025 kemarin, ada 8.320 konten radikal terorisme yang sudah masuk atau kita tangani," kata Alexander.

Dia menjelaskan, konten radikal san terorisme ini paling banyak tersebar di platform Meta seperti Facebook. Selain konten di media sosial, Komdigi juga menangani konten di situs. 

"Jadi dalam periode satu tahun ini ada 8.320 dengan posisi terbesar ada di platform Meta, diikuti Google, TikTok, X, Telegram, file sharing, Snack Video, dan ada situs, 10 situs juga kita tindak lanjut," ujarnya.

Lebih lanjut, dari 8.320 konten, sebanyak 8.275 di antaranya diadukan oleh kementerian dan lembaga. Densus 88 paling banyak mengajukan pengaduan.

Alexander memastikan, tindakan yang dilakukan Komdigi dilakukan berdasarkan legalitas, hukum dan proporsional.

"Sehingga ada prosedur yang kita tetapkan ketika kita mengenali sesuatu konten atau situs, ada proses verifikasi yang kita lakukan, dan itu dilakukan dengan pihak terkait, kementerian lembaga terkait," ujar dia.

Sekadar informasi, Densus 88 menangkap lima orang karena merekrut anak di bawah umur bergabung ke jaringan terorisme. Akibat tindakan pelaku, ratusan anak diduga terindikasi jaringan terorisme.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut