Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau, Tak Ada Asap Kawah
JAKARTA, iNews.id - Kondisi terkini aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini tidak menunjukkan adanya asap kawah. Sebelumnya terlihat asap kawah pada 7 Februari 2022 lalu.
“Kondisi Gunung Anak Krakatau pada tanggal 8 dari catatan kami tidak menunjukkan adanya asap kawah. Untuk tanggal 7 masih terlihat adanya asap kawah namun dengan ketinggian 25 sampai 50 meter,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani saat Konferensi Pers: Kondisi Terkini Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Rabu (9/2/2022).
Namun begitu, PVMBG mencatat pada 3 Februari lalu aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat ditandai dengan munculnya asap kawah yang menerus dan diikuti dengan letusan.
“Jadi kalau sebelum-sebelumnya sebelum tanggal 3 Februari itu memang ada asap kawah tetapi sifatnya tidak menerus. Dan pada tanggal 3 Februari itu mulai ada asap kawah yang kemudian menerus dan diikuti dengan letusan,” paparnya.
Andiani pun meminta masyarakat agar tetap hati-hati dan waspada serta tidak mempercayai berita-berita bohong yang beredar. “Namun yang penting adalah kita tetap harus hati-hati dan waspada dan tentunya tidak mempercayai berita-berita bohong yang beredar yang mungkin tidak diketahui sumbernya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono melaporkan pihaknya telah mendeteksi aktivitas gempa vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak Desember 2021 lalu.
“Dari data pemantauan kegempaan sejak Desember 2021, terpantau gempa-gempa vulkanik yang terekam sejak pertengahan Desember 2021, yang ini menunjukkan ya terjadinya supply magma dari bawah permukaan,” kata Eko.
Eko juga mengatakan gempa-gempa vulkanik ini mengindikasikan adanya over pressure pada Gunung Anak Krakatau. Selain itu, Gunung Anak Krakatau juga terdeteksi peningkatan kegempaan yang terpantau sejak tanggal 22 Januari hingga 31 Januari 2022.
“Sedangkan kegempaan dangkal sempat menurun sampai dengan sampai selama dua hari ini. Dan pada tanggal pada tanggal 3 Februari muncul getaran tremor menerus yang diikuti oleh aktivitas hembusan menerus,” katanya.
Editor: Faieq Hidayat