Kondisi Terkini RS Indonesia di Gaza: Tampung Ribuan Pasien dengan Keadaan Gelap Gulita
JAKARTA, iNews.id - Pasukan Israel dilaporkan terus membombardir wilayah Gaza Utara, Palestina. Pasukan Israel juga menghujani rudal atau roket di sekitaran Rumah Sakit Indonesia daerah Bait Lahiya, Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina.
Saat ini, RS Indonesia di Gaza dikabarkan kehabisan bahan bakar solar. Tidak ada pasokan solar ke RS Indonesia di Gaza. Akibatnya, pelayanan perawatan medis di RS Indonesia menjadi terhambat. Kondisi terkini RS Indonesia di Gaza gelap gulita.
Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Dr Sarbini mendapat kabar bahwa RS Indonesia di Gaza masih tetap menangani pasien meskipun dalam keadaan gelap gulita. Dia memastikan bahwa RS Indonesia di Gaza tidak tutup.
"Pasien tetap ditangani terutama yang luka akibat serangan Israel. RS tidak ditutup. Kondisi gelap gulita ya, dedikasi dokter tinggi sekali," kata Sarbini saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Sabtu (11/11/2023).
Saat ini, RS Indonesia di Gaza menampung ribuan pasien. Kata Sarbini, ada sekira 1.000 hingga 1.500 pasien yang dirawat di RS Indonesia daerah Gaza. Mereka dirawat dalam kondisi rumah sakit yang sangat serba minim, bahkan obat-obatan sudah habis.
Bukan hanya itu, kata Sarbini, Rumah Sakit Indonesia saat ini juga menjadi tempat berlindung warga dari serangan pasukan Israel. Oleh karenanya, kondisi RS Indonesia di Gaza saat ini sangat sesak.
"Ada berkisar 1.000 sampai dengan 1.500 pasien dengan daya tampung 230 bed. Crowded sekali, ditambah jumlah waga yang berlindung rame sekali diperkirakan sampai 15.000," katanya.
Sekadar informasi, militer Israel terus menerus menggencarkan serangan ke wilayah Gaza dalam beberapa hari belakangan ini. Bahkan, militer Israel dilaporkan telah memperluas serangannya melalui jalur darat sejak Jumat, 27 Oktober 2023.
Bukan hanya gempuran dari jalur darat, militer Israel dilaporkan juga menggencarkan lewat serangan udara. Ledakan besar dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Gaza akibat hantaman roket militer Israel.
Editor: Faieq Hidayat