Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mensos Respons Artis-Influencer Buka Donasi Bencana Sumatra: Harusnya Izin Dulu
Advertisement . Scroll to see content

Konferensi APACPH ke-52, Mensos Paparkan Strategi Penanganan Masalah Sosial di Indonesia

Kamis, 28 Oktober 2021 - 17:52:00 WIB
Konferensi APACPH ke-52, Mensos Paparkan Strategi Penanganan Masalah Sosial di Indonesia
Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan strategi penanganan masalah sosial di Indonesia dalam Excellence in Leadership Medallion Award. (Foto: dok Kemensos)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan strategi terkait penanganan permasalahan sosial di Indonesia dalam Excellence in Leadership Medallion Award. Perhelatan ini digelar Asia Pacific Academic Consortium For Publich Health (APACPH) 52nd secara virtual, Rabu (27/10/2021).

Adapun Tema APACPH 2021, yaitu 'Enhancing Public Health Strategies During Industrial Revolution 4.0 and the Covid-19 Pandemic'. APACPH sendiri adalah suatu konsorsium yang beranggotakan lebih dari 60 institusi public health di 21 negara wilayah Asia-Pacific.

Kementerian Sosial (Kemensos) telah melaksanakan berbagai upaya penanganan permasalahan sosial dalam lingkup pengentasan kemiskinan di Indonesia, termasuk selama masa pandemi Covid-19. Hal itu meliputi perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.

Seperti halnya, perlindungan sosial terhadap kasus para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebagai bagian dari penanganan terhadap permasalahan sosial, seperti pemulung, gelandangan, pengemis serta kelompok rentan lainnya.

“Para PPKS itu dibawa ke Balai Budi Luhur di Bekasi dan diberikan keterampilan vokasional dan diubah pola pikir mereka, selanjutnya diberikan pekerjaan di perusahaan seperti PT Wika dan PP Properti,” ujar Mensos Risma.

Selain itu, Kemensos juga melakukan penanganan bagi para korban bencana alam maupun non-alam, juga terhadap para penyandang disabilitas  dan memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) bagi yatim, piatu dan yatim piatu agar mereka bisa berdaya dan mandiri.

“Kami punya pengalaman menangani penyandang disabilitas dengan memberikan bantuan motor roda tiga kepada Gading seorang pemuda yang berjualan kopi keliling dan setelah mendapat bantuan menjadi lebih berdaya," tuturnya.

Dalam Konferensi Kesehatan Masyarakat Konsorsium Akademik Asia Pasifik atau APACPH ke-52, persoalan yang menjadi sudut pandang adalah tentang pentingnya mengatasi masalah kesehatan global dan hambatan yang terkait dengan peran kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi antara peneliti, pengambil keputusan, profesional kesehatan, mahasiswa, dan dosen.

Menindaklanjuti tantangan tersebut, para sarjana dan praktisi kesehatan  masyarakat harus mengambil bagian dari solusi. Salah satunya dengan intervensi kesehatan masyarakat lebih hemat biaya atau lebih setara dengan intervensi perawatan kesehatan.

Selain itu, cara lain untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan berbagai kebijakan dan undang-undang kesehatan, mengoptimalkan keuangan kesehatan global, dan komitmen politik untuk menjadikan kesehatan dan kesejahteraan sebagai prioritas.

(CM)

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut