Kongres IKA ITS Gunakan One Man One Vote untuk Pilih Ketua Umum

JAKARTA, iNews.id - Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) akan kembali menggelar kongres untuk memilih ketua umum baru. Kongres dilaksanakan pada 14-16 NoVember 2019 di Hotel Shangri-la, Jakarta. Pelaksanaan kongres sekaligus menandai berakhirnya kepemimpinan Dwi Soetjipto sebagai ketua umum IKA ITS selama periode 2015-2019.

Berbeda dengan sebelumnya, Kongres IKA ITS 2019 dilaksanakan dengan menggunakan sistem one man one vote (OMOV), yaitu satu alumni memilih satu bakal calon ketua umum. Sekretaris Panitia Penyelenggara Pemilihan Ketua Umum (P3KU) PP IKA ITS, Suwardi mengatakan, sistem ini digunakan agar bisa menjangkau suara alumni dengan lebih optimal.

Efek Penembakan di Pantai Bondi, Perayaan Festival Hanukkah di AS Dijaga Ketat

Dia menjelaskan, sampai saat ini, ITS telah meluluskan lebih dari 110 ribu alumni yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri. Mereka berkecimpung di berbagai profesi dan bidang, berkarier di pemerintahan dan BUMN maupun swasta.

”Maka diperlukan metode khusus untuk menjaring dan dan memaksimalkan partisipasi aktif alumni ITS dalam proses penjaringan ini,” kata alumnus Teknik Sistem Perkapalan ITS ini melalui keterangan tertulis kepada iNews.id, Sabtu (10/8/2019).

Suwardi menuturkan, proses penjaringan calon ketua umum dilaksanakan selama sepekan melalui aplikasi yang disiapkan P3KU. Aplikasi bisa diunduh di Playstore untuk Android maupun Appstore untuk IOS. Syaratnya, alumni ITS harus telah memiliki akun terverifikasi di database alumni ITS yaitu di Aplikasi MIDA IKA ITS.

Pendaftaran bakal calon ketua umum mulai dibuka 18 Agustus dan 8 September 2019. Bakal calon didukung sekurang 50 alumni yang telah terverifikasi. Meskipun begitu, ada sejumlah nama sudah beredar dan berpotensi menggantikan posisi Dwi Soetjipto. Nama-nama ini dianggap popular dan sering disebut-sebut dalam berbagai forum informal alumni ITS.

Sebut saja Ketua Komisi VII DPR Ridwan Hisjam, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Sutopo Kristanto, Managing Director Airfast Indonesia dan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, serta mantan direktur Semen Indonesia Gatot Kusyadji.

Muncul juga nama Djohan Safri, salah satu direktur di holding Pupuk Indonesia, kemudian Rifqi Isnanda dan Novirwan Said yang merupakan penggerak Persatuan Golf Alumni ITS, Deputi Pembiayaan Bekraf Tommy Fadjar Hutomo, serta mantan presenter televisi Brigita Manohara.

Selain sistem pemilihan yang berbeda, pada kongres IKA ITS tahun ini juga digelar International Business Summit. Pertemuan hasil kolaborasi IKA ITS dengan ITS ini . Bagi ITS, International Business Summit merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-59.

Editor: Zen Teguh