Konseling Tim Psikologi AD Pulihkan Mental Pasien Covid-19 di Wisma Atlet
JAKARTA, iNews.id – TNI Angkatan Darat memberikan konseling untuk menjaga dan memulihkan kesehatan mental pasien terpapar virus corona atau Covid-19. Melalui konseling, tim psikologi TNI AD membantu para pasien untuk menghindari rasa takut dan bosan saat diisolasi.
Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat (Kadispsiad) Brigjen TNI Eri Radityawara Hidayat menuturkan, sejak awal pandemi corona menyebar, Dispsiad sudah mengantisipasi kebutuhan tenaga psikologi dengan membentuk pokja dan memberikan pelatihan konselor bagi personel.
“Dan pada Sabtu (18/4/2020) lalu, betul adanya permintaan tenaga psikologi dari Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Bambang Dwi, meminta Dispsiad untuk membantu menangani kondisi psikologis pasien dan tenaga medis yang mulai dilanda kejenuhan dan masalah psikologis lainnya,” kata Eri di Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020).
Dia menuturkan, atas permintaan tersebut Tim Psiad yang berjumlah tiga orang bergabung dengan tim kesehatan TNI di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Tim Psiad bahu-membahu dengan Satgas TNI, Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) dan relawan dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid- 19.
Kegiatan yang dilakukan Tim Psiad antara lain memberikan pendampingan psikologis, layanan konseling online, dan tatap muka jika diperlukan. Selain itu, Psiad juga rutin memberi semangat dan motivasi kepada pasien setiap pagi dan malam melalui pengeras suara.
“Bahkan kami juga memberikan pembekalan dan pelatihan terhadap tenaga kesehatan di RSD Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Tim Psiad Kapten Inf Didon Permadi menerangkan, kehadiran Tim Psikologi ini memberikan konseling dan motivasi untuk menambah semangat pasien corona dalam proses penyembuhan. Apalagi, salah satu faktor yang dapat mengurangi imunitas tubuh yakni kondisi stres dan rasa takut.
“Sehingga mereka (pasien) merasa bosan saat diisolasi, tidak bisa tidur dan mengalami depresi. Untuk itu, tugas kita lah yang memulihkan kondisi psikologis pasien Covid-19 sehingga mereka dapat sehat kembali baik secara fisik maupun psikis untuk melawan Covid-19," ucapnya.
Didon menjelaskan, konseling yang dilakukan Tim Psikologi ini di antaranya melakukan kunjungan tatap muka ke kamar pasien. Selain itu memberikan motivasi lewat pengeras suara baik pagi maupun malam, mengingat sekarang ini secara umum pasien mendapat kecemasan lebih dari biasanya.
Menurut dia, bentuk konseling yang diberikan dapat berupa online (chat/suara/video call) maupun tatap muka jika memungkinkan. Tim Psiad juga memberi stimulasi berupa aktivitas kelompok untuk mengembangkan dukungan sosial, mencairkan suasana, serta meningkatkan keeratan kelompok.
Berkaca pada kondisi penyebaran Covid-19, Didon menyebut tak akan meminta orang untuk tak cemas, lantaran rasa tersebut muncul secara alami.
"Yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengubah kecemasan ke tindakan-tindakan preventif yang aplikatif," katanya.
Agar tidak muncul kecemasan berlebihan, tim Psikologi dalam konseling juga menyelinginya dengan permainan, sehingga mereka akan lupa terhadap penderitaannya. Selain kepada pasien Covid-19, konseling juga diberikan kepada para tenaga medis baik para dokter dan perawat.
Konseling kepada tim medis penting agar mereka dapat relaksasi dan ketenangan dalam menjalankan tugas sekaligus juga tekanan untuk menghindari kejenuhan.
Mengenai hambatan yang dihadapi dalam memberikan konseling, Didon menyampaikan salah satunya keterbatasan untuk berinteraksi dengan klien secara langsung dalam membina kepercayaan dari pasien untuk terbuka menceritakan permasalahannya.
Untuk mengatasinya, Tim Psikologi sesering mungkin bersosialisasi melalui grup chat, pengeras suara dan rutin mengirimkan materi-materi psikoedukasi.
Tantangan lain, dalam memberikan konseling ini, rasa bangga, tertantang dan khawatir akan risiko yang dihadapi bercampur menjadi satu.
“Tapi jika diiringi dengan keyakinan, apalagi kami dilengkapi dengan APD tingkat 3, yakin tidak akan tertular,” tuturnya.
Tak lupa dirinya berpesan kepada masyarakat agar disiplin dalam melakukan anjuran pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Meski berada di rumah, masyarakat juga diminta tetap menjaga pola hidup sehat dan tetap produktif.
“Salinglah memberikan dukungan sosial terhadap keluarga ataupun penderita Covid-19, hindari hoaks dan stigma terhadap penderita, karena mereka sangat membutuhkan dukungan kita semua,” ucapnya.
Editor: Zen Teguh