Korlantas Polri Pantau Arus Mudik Idul Adha, Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

JAKARTA, iNews.id - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan memantau jalur mudik menjelang libur Hari Raya Idul Adha pada pekan depan. Hal ini juga masih terkait dengan kondisi wabah virus corona.

Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Rudy Antariksawan mengatakan, langkah ini juga sekaligus untuk mengecek kesiapan Operasi Patuh 2020.

Baca Juga

Zohran Mamdani Sapa Imigran New York 'Ana Minkum, Wa Ilaykum', Ini Artinya

"Hari ini kebetulan bertepatan pada Operasi Patuh yang mulai digelar hari ini 23 Juli hingga 5 Agustus 2020, sekaligus kami mempersiapkan untuk Lebaran Idul Adha yang jatuh pada hari Jumat 31 Juli," ujar Rudy, Kamis (23/7/2020).

Jalur yang akan dipantau petugas adalah jalur arteri dan Tol Cikampek Utama-Cikopo-Palimanan-Pejagan-Brebes Timur-Kalikangkung hingga ke Jawa Timur.

Baca Juga

Cegah Covid-19, Pemkot Surabaya Keluarkan 5 Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Idul Adha

Dia memprediksi akan ada peningkatan arus kendaraan saat libur Idul Adha mengingat ada waktu libur 3 hari, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan untuk bersilaturahim ke kampung halaman.

"Tentunya masyarakat ini akan memanfaatkan waktunya karena Lebaran Idul Fitri tidak bisa mudik dan pasti (Idul Adha) akan dimanfaatkan masyarakat," kata Rudy.

Baca Juga

Gubernur Irwan Prayitno Undang Perantau Rayakan Idul Adha di Sumbar

Terkait antisipasi peningkatan arus kendaraan, Kabag Ops Rudi menyiapkan pola-pola penjagaan, pengaturan, rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan secara situasional melihat kepadatan atau lonjakan arus. Diperkirakan lonjakan atau puncak mudik akan terjadi pada Kamis (30/7/2020) dan arus balik pada 2 Juli.

"Kami tetap antisipasi, baik itu di jalur tol, arteri, maupun tempat wisata," ujarnya.

Tidak hanya mengamankan arus, pihaknya juga terus menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk edukasi, preemtif, dan preventif.

"Gunakan masker, jaga jarak sebagai upaya untuk mencegah penularan Covis-19 terus kami lakukan," tuturnya.

Editor: Anton Suhartono