KPK Beri Penghargaan 10 Pelapor Gratifikasi, Salah Satunya Kepala Desa
JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan apresiasi atas pelaporan gratifikasi yang dilakukan oleh 10 individu. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata berharap hal ini dapat menginspirasi masyarakat dalam melaporkan penerimaan maupun penolakan gratifikasi.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Alex itu pada acara Penghargaan Pengendalian Gratifikasi Tahun 2021 serta penyerahan hadiah bagi pemenang kompetisi JAGA Data dan Mascot Challenge 2021 bertempat di Auditorium Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Senin (6/12/2021).
“Tidak mudah menolak atau melaporkan gratifikasi. Namun, Bapak dan Ibu telah melaporkan sesuatu yang orang lain tidak tahu dengan penuh kesadaran, serta mengalami kondisi dilematis maupun pergolakan batin yang tidak mudah. Oleh karena itu, kami berbangga hati atas apa yang dilakukan Bapak dan Ibu,” ujar Alex.
Alex menyebutkan secara rinci satu per satu dari 10 (sepuluh) individu yang menerima penghargaan. Mereka terdiri atas tujuh orang dengan kategori Pelapor Gratifikasi Inspiratif dengan berbagai latar belakang profesi dan tiga orang kategori Insan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).
Mereka yaitu Aisyah seorang Kepala Desa Sungup Kanan, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dia melaporkan gratifikasi sebesar Rp50 juta dengan biaya sendiri datang langsung ke Gedung KPK di Jakarta.
Kedua, Heriyanto dengan profesi Perancang Perundang-Undangan Ahli Madya Sekretariat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM. Dia melaporkan uang tunai 10.000 Dolar Singapura atau setara Rp100 juta.
Ketiga, Anggi Wicaksono, Staf Teknis Imigrasi, Konsulat Jenderal RI Jeddah, Kementerian Luar Negeri. Anggi melaporkan penerimaan satu buah jam tangan bertuliskan Rolex tipe Oyster Perpetual Datejust dan disimpan dalam pengawasan Satgas Antigratifikasi KJRI Jeddah.
Keempat, Arief Nasrudin, Direktur Utama PD Pasar Jaya. Dia melaporkan handphone merek Samsung Z Fold 2 senilai Rp30 juta.
Kelima, Khaerullah, Tenaga Administrasi SDN Panunggangan 4 Cibodas, Pemkot Tangerang. Melaporkan penolakan uang Rp1 juta dari perkumpulan orang tua siswa.
Keenam, Rifqi Abdillah, Pengelola Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi Pembangunan Pemkab Probolinggo. Dia melaporkan penerimaan uang tunai dengan nominal mulai dari Rp50.000 hingga Rp1,5 juta.
Dan ketujuh, dengan identitas yang tidak disebutkan, yaitu pegawai Fungsional sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada salah satu instansi. Melaporkan dua unit sepeda senilai total Rp1.250.200,-
Selain itu, Alex juga membacakan tiga Insan UPG Inovatif yaitu Achmad Nasution, Kasubag Evaluasi dan Pelaporan, Inspektorat Kabupaten Boyolali. Dengan inovasi berupa regulasi, dia berhasil menghilangkan praktik gratifikasi berupa fee perbankan yang biasa diberikan kepada bendahara di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kedua, Badrul yang merupakan Pelaksana, Inspektorat Kabupaten Sumenep. Badrul gencar melakukan sosialisasi gratifikasi ke seluruh jajaran Pemkab Sumenep, bahkan ke wilayah yang sangat terpencil dengan menempuh 24 jam perjalanan menggunakan perahu kecil. Dia juga menggunakan pendekatan budaya, yaitu menggunakan Bahasa Sumenep dalam sosialisasinya.
Ketiga, Musdalipa, Auditor Muda, Inspektorat Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Dia aktif dalam membangun budaya antigratifikasi. Musdalipa fokus pada sektor pendidikan dengan menjalankan program 100 Sekolah Berintegritas.
Tantangan kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur tidak menyurutkan semangatnya. Dia bahkan harus berjalan kaki selama kurang lebih dua jam untuk menjangkau sekolah yang ditujunya.
“Pelapor gratifikasi inspiratif serta insan UPG yang terpilih merupakan individu berintegritas yang tidak sekedar menjalankan tugas, tetapi menginspirasi kita semua dengan terobosan dan inovasi yang melebihi batas kemampuannya,” kata Alex.
Pada saat yang sama KPK juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang kompetisi JAGA Data dan Mascot Challenge 2021. JAGA Data Challenge merupakan kompetisi datathon pertama yang diusung oleh JAGA, platform pencegahan korupsi yang dikelola oleh KPK.
“Pemenang 1 JAGA Data Challenge kategori mahasiswa, yaitu Tim PVDV2 dari Politeknik Statistika STIS Jakarta. Sedangkan, kategori umum diraih Tim Anak Ayam dari BB Com. Dan, pemenang JAGA Mascot Challenge, yaitu Udinkarno dengan kreasi maskot bernama Mr Tups,” tutur Alex.
Editor: Rizal Bomantama