Kriminolog Duga Arya Daru Pangayunan Dibunuh, Ini Komentarnya
JAKARTA, iNews.id - Kriminolog Chazizah Gusnita menduga Arya Daru Pangayunan dibunuh. Meski begitu, dia masih menunggu perkembangan kasus yang didalami polisi.
Beberapa pertimbangan yang disorot Chazizah Gusnita adalah kecil kemungkinan almarhum melakukan upaya mengakhiri hidup atau bunuh diri di kasus ini.
"Logikanya, kenapa dengan cara begitu (melilitkan wajah dengan lakban) yang mana itu membutuhkan waktu lama? Sedangkan umumnya orang bunuh diri itu ingin secepat mungkin meninggal," kata Chazizah saat diwawancarai iNews, Kamis (10/7/2025).

"Bunuh diri dengan melilitkan wajah dengan lakban itu memerlukan waktu lama. Jadi, secara logis tidak mengarah ke arah bunuh diri," tambahnya.
Nah, terkait dugaan pembunuhan, menurut Chazizah, itu lebih besar kemungkinannya. Temuannya, pertama saat ditemukan jasad Arya dalam kondisi dililit lakban. Ini tentu menjadi misteri yang harus dipecahkan.
Lalu, soal jasad ditemukan dalam keadaan kamar kos terkunci dari dalam, Chazizah menduga ada orang terdekat Arya yang memiliki akses untuk itu.
"Proses penyelidikan seharusnya lebih mudah, karena siapa-siapa saja yang punya akses kan dapat dilacak. Bahkan, ketika ada jasad di suatu kamar tapi pintu tertutup, ini akan lebih mudah penyelidikannya," papar Chazizah.
"Kejanggalan ini patut ditelusuri lebih lanjut," ungkap Chazizah. Termasuk juga soal motif di balik dugaan pembunuhan.
Secara umum, aksi pembunuhan itu motifnya mungkin karena balas dendam, hubungan asmara, atau masalah ekonomi hingga persaingan dunia kerja. "Ada informasi katanya korban akan pindah ke Finlandia kan," katanya.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa lima saksi dan melakukan pendalaman kasus melalui rekaman CCTV yang ada di area kamar kos korban.
Sebagai informasi, Arya Daru Pangayunan adalah diplomat ahli muda Kementerian Luar Negeri. Jenazah pria berusia 39 tahun ini telah dimakamkan di Bantul, Yogyakarta. Sementara itu, autopsi masih terus dilakukan oleh tim RSCM Jakarta Pusat.
Editor: Muhammad Sukardi