Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

KSAD Andika Perkasa: Uji Coba Plasma Konvalesen Eks Penderita Covid-19 Harus Sesuai Protokol

Kamis, 16 April 2020 - 21:10:00 WIB
KSAD Andika Perkasa: Uji Coba Plasma Konvalesen Eks Penderita Covid-19 Harus Sesuai Protokol
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: Antara/HO).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa meminta uji coba pemanfaatan plasma konvalesen (plasma darah) mantan penderita virus corona atau Covid-19 dilakukan dengan persetujuan dari sukarelawan bersangkutan. Jangan sampai tindakan tersebut dilakukan di luar prosedur.

KSAD sekaligus menginstruksikan kepada peneliti Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto supaya mengikuti protokol penelitian dengan benar. Rumah sakit harus mendapatkan persetujuan dari pasien yang akan dijadikan objek penelitian.

"Jangan sampai dilanggar, karena saya tidak ingin ada masalah. Kode etik dan protokol harus diikuti. Persetujuan dari pasien yang akan sukarela menjadi objek percobaan juga harus diperhatikan. Tidak boleh ada tekanan, sehingga tidak ada masalah di kemudian hari," kata Andika Perkasa di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Uji coba pemanfaatan plasma konvalesen dari mantan penderita Covid-19 dilakukan RSPAD Gatot Soebroto bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Biofarma Bandung.

Sebelum usulan uji coba disampaikan ke KSAD, RSPAD Gatot Soebroto lebih dulu menyelesaikan protokol penelitian, termasuk etika penelitian, sesuai dengan standar yang berlaku yang telah disahkan oleh Komisi Etik RSPAD Gatot Soebroto.

Dalam video telekonferensi lanjutan, pihak RSPAD Gatot Soebroto pun menyampaikan permohonan izin dan persetujuan dari KSAD untuk melanjutkan penelitian tersebut dengan mengambil beberapa sampel dari pasien-pasien yang pernah terpapar Covid-19.

Andika menegaskan, pada prinsipnya dia mendukung penelitian tersebut agar Indonesia bisa menemukan solusi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Namun, alumnus Akademi Militer 1987 ini ingin fokus pada keselamatan relawan yang menjadi bahan eksperimen penelitian.

Dia pun meminta agar semua tata cara eksperimen pada relawan harus dilakukan sesuai prosedur, sehingga tidak terjadi kesalahan di kemudian hari.

"Saya keras lo untuk itu. Bila perlu persetujuan keluarga, lakukan. Jangan main gampang. Ini menyangkut kredibilitas dokter RSPAD, kredibilitas RSPAD sendiri, juga kredibilitas Angkatan Darat," kata KSAD.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio sebelumnya menjelaskan, plasma konvalesen didapatkan dari darah orang yang sembuh dari Covid-19.

Setelah pasien sembuh selama beberapa minggu, plasma konvalesen itu diambil dari darahnya dan diberikan kepada orang yang sedang sakit dengan cara disuntikkan ke aliran darah pasien yang masih menderita Covid-19.

Amin mengatakan metode yang sama juga sudah banyak dipraktikkan beberapa negara lain, dan diduga bisa mengobati Covid-19.

Salah satu negara yang telah mengembangkan pengobatan dengan plasma konvalesen yakni China. Para dokter negara itu mendeteksi plasma darah dari pasien China yang sembuh mengandung antibodi. Karena itu, plasma ini diambil dan disuntikkan kepada pasien yang masih sakit.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut