Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Keracunan MBG Masih Terjadi, Pemerintah: Bukan Kesengajaan
Advertisement . Scroll to see content

KSP Qodari Respons Kasus Keracunan MBG: Harus Ada Perbaikan

Sabtu, 20 September 2025 - 21:47:00 WIB
KSP Qodari Respons Kasus Keracunan MBG: Harus Ada Perbaikan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari. (Foto: Dok. KSP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) perlu dievaluasi. Hal itu guna mencegah kasus keracunan MBG terulang. 

"Itu memang harus ada perbaikan mekanisme, perbaikan kelembagaan, dan perbaikan dari berbagai macam sisi, dan ini sedang berlangsung prosesnya," kata Qodari kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/9/2025). 

Dia menegaskan, program MBG harus dilakukan tanpa kesalahan atau zero accident. Dia pun menyebut angka keracunan MBG masih kecil dibanding total penerima manfaat. 

"Kalau pakai angka-angka 5.000 sekian dari 20 juta, 25 juta penerima, mungkin kecil ya. Tetapi ini adalah program yang tidak boleh ada accident," ujarnya. 

"Menurut saya ini sudah wake up call, bagaimana bahwa ini harus bisa diperbaiki dengan secepat-cepatnya," sambungnya. 

Qodari melanjutkan, pembenahan perlu dilakukan salah satunya guna mencegah accident terjadi di daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan. 

"Yang kita khawatirkan adalah accident di daerah-daerah terpencil, yang faskesnya belum sebaik seperti di daerah perkotaan, jadi intinya kita akan perbaiki," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta maaf atas kasus keracunan MBG yang kembali terjadi di sejumlah daerah. Dia memastikan kasus keracunan tidak diharapkan dan bukan kesengajaan.

“Pertama-tama tentunya kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan,” kata Prasetyo di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Meski begitu, Prasetyo menegaskan bahwa kasus ini menjadi bahan evaluasi dan catatan bagi BGN, juga dengan pemerintah daerah.

“Pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya,” katanya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut