Kubu Prabowo: Biarkan Jokowi Jadi Presiden Versi Lembaga Survei
JAKARTA, iNews.id – Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapres yang berkompetisi di Pemilu 2019. Hasilnya, pasangan petahana Jokowi–Ma’ruf Amin unggul jauh atas penantangnya, Prabowo Subianto–Sandiaga Uno.
Ketua Divisi Komunikasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, enggan menyikapi hasil survei tersebut. Alasannya, Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak melihat survei sebagai kebenaran faktual. “Kami melihat lembaga survei sebagai sebuah hiburan yang tak menghibur,” ujar Ferdinand, saat dihubungi iNews.id, Senin (8/10/2018).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya lebih memilih fokus bergerak di kalangan akar rumput (grass root) agar bisa mengambil hati rakyat Indonesia. Ferdinand pun membantah anggapan tim kampanye nasional (TKN) Jokowi–Ma'ruf Amin yang merasa diri lebih bisa diterima oleh rakyat.
“Terlihat jelas bahwa acara yang dilakukan Prabowo–Sandi jauh lebih ramai bila dibandingkan dengan acara Jokowi–Ma’ruf. Jadi biarkan Pak Jokowi menang sebagai presiden hasil lembaga survei dan Prabowo menang sebagai presiden pilihan rakyat,” kata Ferdinand.
SMRC menggelar survei pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden. Dalam simulasi dua nama capres yakni Jokowi dan Prabowo, sebanyak 60,2 persen responden dikatakan memilih Jokowi dan 28 persen memilih Prabowo. Adapun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 11,1 persen.
Ketika disodorkan dua pasangan nama capres-cawapres (Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno) Jokowi dikatakan tetap unggul dengan elektabilitas 60,4 persen, mengalahkan Prabowo yang hanya memperoleh 29,8 persen.
Editor: Ahmad Islamy Jamil