Langkah-langkah dalam Menulis Teks Diskusi, Lengkap dengan Struktur dan Contohnya
JAKARTA, iNews.id - Langkah-langkah dalam menulis teks diskusi patut untuk diketahui banyak orang. Hal itu penting untuk diperhatikan agar pendapat atau argumen yang disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas.
Melansir situs Kemdikbud, teks diskusi digunakan sebagai media untuk melakukan pencatatan terhadap banyak hal. Baik itu terkait dengan suatu isu atau masalah di suatu pertemuan ilmiah. Adapun, saat berdiskusi argumen-argumen dibutuhkan untuk mendukung pendapat pribadi atau personal. Selain itu, pada saat berdiskusi peserta harus mendengarkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak pribadi.
Lantas, bagaimana langkah-langkah dalam menulis teks diskusi? Berikut iNews.id akan berikan ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Senin (29/1/2024).
Pada umumnya, teks diskusi terdiri dari tiga bagian utama, yakni isu, argumen, dan simpulan. Berikut penjelasannya:
1. Isu
Struktur teks diskusi yang pertama adalah isu. Bagian ini berisi mengenai masalah yang akan dibahas lebih lanjut. Dalam sebuah teks diskusi, pilihlah topik yang dapat memunculkan banyak argumen, baik mendukung dan menentang.
2. Argumen Mendukung dan Menentang
Argumen pada teks diskusi menjelaskan tentang argumen yang mendukung terhadap suatu permasalahan. Namun, argumen mendukung harus menyertakan fakta, data, dan pengalaman menulis terkait dengan isu yang dibahas.
Di sisi lain, argumen menentang berisikan argumen kontra dengan argumen pendukung atau pro. Sama seperti argumen sebelumnya, bagian ini juga melampirkan data, fakta, pengalaman menulis, serta referensi.
3. Kesimpulan
Di bagian kesimpulan, penulis akan menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dibahas. Pada bagian ini, penulis juga harus mengambil jalan tengah terkait dengan masalah yang dibahas. Ini dilakukan dengan tujuan tidak memunculkan masalah baru.
Berikut ini langkah-langkah dalam menulis teks diskusi menurut Wibowo (2021), dalam bukunya yang berjudul Materi Utama Bahasa Indonesia SMP:
1. Pengantar yang Menarik
Pada langkah pertama menulis teks diskusi, penulis harus membuat pengantar yang menarik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menarik perhatian banyak pembaca.
Menurut sumber, pengantar yang menarik berisikan latar belakang topik, identifikasi isu utama, atau pernyataan unik yang dapat mengundang ketertarikan pembaca.
2. Gunakan Bahasa yang Sederhana
Dalam menulis teks diskusi, gunakanlah bahasa yang sederhana. Ini dilakukan agar pembaca tidak bingung terkait dengan isu atau permasalahan yang sedang dibahas. Gunakanlah bahasa yang jelas, ringan, dan sederhana.
3. Topik Harus Jelas
Meski menggunakan bahasa yang sederhana, teks diskusi juga harus disampaikan dengan jelas. Tujuannya supaya pembaca dapat mengerti mengenai pokok permasalahan dan arah diskusi.
4. Didukung dengan Fakta
Seperti disinggung sebelumnya, teks diskusi berisikan argumen pendukung dan penentang. Di saat menyajikan argumen tersebut, ada baiknya juga menyampaikan fakta pendukung agar pembaca percaya dengan informasi yang diberikan.
5. Pertimbangkan Sudut Pandang yang Berbeda
Mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda dalam teks diskusi bukanlah suatu hal yang tidak biasa. Namun, sebelum memasukkan sudut pandang tersebut berikan bukti atau alasan kuat untuk mendukung argumen.
6. Ajukan Pertanyaan
Pertanyaan dalam teks diskusi merupakan salah satu bagian terpenting. Sebab, pertanyaan diperlukan untuk mendorong pembaca berpikir keras. Ini juga dapat meningkatkan respon pembaca dan membuat ruang untuk berinteraksi.
7. Koreksi dan Revisi
Setelah semua proses membuat teks diskusi berhasil dilakukan, maka perlu adanya koreksi dan revisi sebelum teks disebarluaskan ke publik. Perhatikanlah unsur-unsur, salah satunya tata bahasa.
Unsur kebahasaan pada teks diskusi memiliki ciri-ciri yang khas. Salah satunya menggunakan tanda hubung perlawanan, sebagai contoh tetapi, sedangkan, melainkan, dan lain-lain.
Penggunaan konjungsi perlawanan
- Contoh yang termasuk konjungsi perlawanan adalah ... tidak, ... tetapi, sedangkan, dan ... bukan, ... melainkan
Penggunaan kata untuk memadukan kalimat
Judul: Dampak Penggunaan Teknologi Terbaru: Penggunaan ChatGPT dalam Kuliah
Isu (Topik)
Apakah penggunaan ChatGPT tepat dilakukan untuk membantu peningkatan nalar mahasiswa?
Argumentasi yang Mendukung (Pro)
Perkembangan teknologi terbaru tidak terlepas dari progresifnya kemajuan zaman. Perkembangan teknologi berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Kemudahan yang diberikan oleh kemajuan teknologi ini, semakin mempermudah mahasiswa dalam mengerjakan tugas atau mencari informasi di internet.
Kehadiran ChatGPT yang merupakan chatbot, mempermudah mahasiswa mencari suatu informasi. ChatGPT begitu mudah digunakan, cukup dengan memasukan kata kunci atau pertanyaan maka jawaban akan tersedia secara umum.
Hal tersebut menjadikan kemudahan tersendiri bagi mahasiswa. Apalagi dengan jawaban yang diberikan oleh ChatGPT yang masih general, menjadikan daya nalar mahasiswa dilatih untuk menganalisis dan mengelaborasi dari hasil jawaban yang diberikan.
Sehingga mampu meningkatkan pola pemahaman yang lebih detail dan peningkatan kemampuan penalaran pada suatu permasalahan secara lebih mendalam.
Argumentasi yang Menentang (Kontra)
Hadirnya ChatGPT menjadikan mahasiswa malas untuk membaca buku. Hal tersebut menjadikan pemahaman dalam setiap isu akan semakin sedikit serta tidak bisa melihat ruang lingkup yang lain.
ChatGPT ini akan mengubah pemikiran mahasiswa dari yang harus mencari tahu menjadi hanya menyalin jawaban yang sudah diberikan.
Hal ini yang menjadikan kualitas sumber daya manusia berkurang. Dengan kemudahan yang diberikan, maka akan membuat mahasiswa malas bereksplorasi serta riset lebih detil.
Oleh karena itu, kehadiran ChatGPT menjadi dampak negatif tersendiri bagi kualitas sumber daya manusianya. Kemudahan yang diberikan menjadikan rasa ingin tahu terhadap suatu permasalahan menjadi berkurang.
Kesimpulan
Teknologi terbaru merupakan suatu kemajuan yang membantu manusia untuk melakukan suatu kegiatan atau persoalan. Namun, teknologi selalu memberikan dampak negatifnya tersendiri.
Demikianlah langkah-langkah dalam menulis teks diskusi. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja