Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Geledah Rumah Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72, Polisi Ungkap Hasilnya
Advertisement . Scroll to see content

Laporan Pencemaran Nama Baik terhadap Raja Sapta Oktohari Naik ke Penyidikan

Selasa, 02 Juni 2020 - 14:08:00 WIB
Laporan Pencemaran Nama Baik terhadap Raja Sapta Oktohari Naik ke Penyidikan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. (Foto: iNews.id/Irfan Ma'ruf)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kasus pencemaran nama baik terhadap pengusaha Raja Sapta Oktohari (RSO) memasuki babak baru. Polda Metro Jaya telah menaikkan kasus tersebut ke penyidikan.

Informasi ini disampaikan kuasa hukum RSO, Welfrid Silalahi. Welfrid mengaku telah berkomunikasi dengan Polda Metro Jaya perihal pelaporan kliennya.

“Informasi yang kami terima dari Polda Metro, sudah naik ke penyidikan,” ucap Welfrid saat dihubungi, Rabu (2/6/2020). Welfrid pun mengapresiasi atas proses hukum yang dilakukan para penyidik terhadap kasus ini.

Apakah dengan demikian akan ada tersangka? Welfrid mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut. Namun lazimnya, ketika naik ke penyidikan, polisi akan menetapkan tersangka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengonfirmasi naiknya pelaporan RSO tersebut ke tahap penyidikan. Polisi telah melakukan gelar perkara atas laporan tersebut.

“Sudah. Sudah naik dari penyelidikan ke penyidikan. Terlapor atas nama AL, sudah dilakukan pemanggilan tapi tidak datang,” ucap Yusri. Kendati demikian, dia belum menyebutkan kapan penetapan tersangka akan dilakukan. Saat ini sedang dilakukan pendalaman.

RSO melaporkan akun Facebook LQ Indonesia Lawfirm, kantor hukum advokat Alvin Lim, atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik melalu media elektronik ke Polda Metro Jaya pada 10 April 2020. Laporan diregistrasi dengan nomor LP/2257/VI/YAN.25/2020 SPKT PMJ.

RSO menyatakan terlapor diduga melanggar Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 (3) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). RSO meyakini tindakan para pelapor memenuhi unsur-unsur pidana dalam pasal-pasal dimaksud.

“Terlapor telah menjustifikasi dengan menyebut klien kami menipu, mengambil hak masyarakat dan lainnya. Apa yang dikatakan ini jelas mendahului proses hukum dan tidak berdasar. Karena itu kami sangat yakin unsur-unsur pidana sebagaimana kami laporkan terpenuhi,” ucapnya.

RSO sebelumnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Alvin Lim atas kasus sengketa investasi. Namun, Welfrid menduga ada motif lain di balik pelaporan tersebut. Menurutnya, ada pihak-pihak yang sengaja ingin mendiskreditkan RSO sekaligus ayahnya, Oesman Sapta Odang (OSO).

Welfried bahkan telah mengendus adanya tindakan lain untuk terus menyudutkan kliennya dengan menyebarluaskan fitnah. Untuk itu dia menegaskan, segala bentuk penyebaran fitnah bakal ditindaklanjuti ke ranah hukum.

Sementara itu Alvin Lim melalui akun LQ Indonesia Lawfirm menyebut siap menghadapi laporan RSO. Menurut dia, FB LQ Indonesia semata-mata untuk kepentingan umum yaitu imbauan agar masyarakat berhati-hati.

"Saya akan melawan dengan risiko apapun demi membela kepentingan umum terutama membela hak-hak para korban investasi,” ucapnya dalam akun tersebut.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut