Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puncak Gunung Fuji Diselimuti Salju, 2 Pekan Lebih Cepat dari Tahun Lalu
Advertisement . Scroll to see content

Latar Belakang Berdirinya WTO, Sejarah, Tujuan dan Dampaknya terhadap Bangsa Indonesia

Sabtu, 18 Februari 2023 - 10:18:00 WIB
Latar Belakang Berdirinya WTO, Sejarah, Tujuan dan Dampaknya terhadap Bangsa Indonesia
Latar belakang berdirinya WTO (screenshot laman WTO)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Latar belakang berdirinya WTO merupakan bagian salah satu sejarah organisasi internasional. Apalagi, Indonesia juga telah menjadi salah satu anggota dari organisasi tersebut. 

Lantas, apa yang menyebabkan terbentuknya WTO? Bagaimana pengaruhnya terhadap anggotanya terutama Indonesia? Simak informasinya di bawah ini.

Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya WTO 

Melansir buku 'Kebijakan Perdagangan Internasional' terbitan PT Penerbit IPB Press, latar belakang berdirinya WTO tidak lepas dari sejarah keberadaan ITO (International Trade Organization). ITO merupakan bentukan GATT sebagai badan khusus PBB yang merupakan bagian dalam sistem Bretton Woods (Bank Dunia dan IMF). 

Setelah Perang Dunia II, masyarakat internasional menyadari kebutuhan akan organisasi internasional. Dengan tujuan sebagai wadah atau forum dalam membahas serta mengatur masalah perdagangan dan ketenagakerjaan internasional.

Usulan tersebut juga turut diajukan oleh Amerika Serikat. Akan tetapi, dalam konferensi. Amerika Serikat justru menolak penandatanganan piagam ITO. Mengetahui piagam ITO tidak ditandatangani oleh Amerika Serikat, negara-negara lain berinisiatif untuk memberlakukan GATT melalui PPA.

Kemudian, pada akhir 1947, PPA telah ditandatangani oleh 22 negara asli GATT. Sejak saat itulah GATT diterapkan yang dalam sejarah berkembang menjadi "organisasi internasional". 

Apa Tujuan-tujuan WTO?

Dalam menghadapi problematika perdagangan, GATT menyelesaikannya melalui Putaran Perdagangan atau serangkaian perundingan multilateral. Perundingan ini juga ditujukan sebagai upaya dalam mendorong liberasi perdagangan internasional.  

Sejak berdiri, GATT telah melakukan 8 kali putaran. Pada putaran terakhir, Uruguay Round (1986-1994) yang hampir semua mencakup bidang perdagangan. Putaran tersebut mengarah pada pembentukan WTO. Kemudian diresmikanlah WTO sebagai organisasi internasional pada 1 Januari 1995.   

Dampak WTO terhadap Indonesia 

Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia resmi menjadi anggota WTO saat diselenggarakannya KTM ke-9 di Bali pada 3-7 Desember 2013. Di masa tersebut, negara anggota WTO berhasil mencapai kesepakatan Bali dan perumusan Perjanjian Fasilitas Perdagangan.  

Dalam penyelesaian sengketa, Indonesia pernah menjadi penggugat, tergugat, maupun pihak ketiga di WTO. Terdapat 12 kasus di mana Indonesia berperan sebagai penggugat. Kemudian 15 kasus sebagai tergugat dan 43 kasus sebagai pihak ketiga. 

Keberadaan WTO pada prinsipnya sebagai sarana dalam mendorong suatu perdagangan bebas yang tertib dan adil. Demi terciptanya perdagangan bebas tersebut, WTO menerapkan prinsip yang dijadikan sebagai pilar.

Pilar-pilar utamanya adalah sebagai berikut ; Prinsip Perlindungan Melalui Tarif, Prinsip National Treatment, Prinsip Most Favoured Nations, Prinsip Timbal Balik, dan Prinsip Larangan Pembatasan Kuantitatif. Salah satu prinsipnya, yaitu Most Favoured Nations menyatakan bahwa dalam kebijakan perdagangan harus dilakukan dengan dasar nondiskriminatif.

Maknanya, semua negara harus diperlakukan dengan dasar yang sama serta semua negara dapat menikmati keuntungan dari kebijakan perdagangan. Nah, itulah bahasan terkait latar belakang berdirinya WTO. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu ya!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut