Latar Belakang Pemberontakan PKI, Tujuan, dan Tokohnya
JAKARTA, iNews.id - Latar belakang pemberontakan PKI, tujuan, dan tokohnya akan dibahas pada artikel berikut ini.
Pemberontakan PKI Madiun yang berlangsung pada 1948 merupakan salah satu sejarah kelam Indonesia. Gerakan tersebut berusaha untuk menggulingkan kekuasaan dan mengganti landasan negara.
Selain itu, banyak sekali terjadi kasus pembunuhan dan pembantaian yang menewaskan banyak orang. Lalu apa latar belakang pemberontakan PKI yang mengakibatkan pertumpahan darah dan berbagai konsekuensi yang berkepanjangan bagi negara?
Dikutip berbagai sumber, Rabu (30/8/2023) latar belakang pemberontakan PKI Madiun ini diawali dengan jatuhnya Amir Sjarifuddin sebagai kabinet setelah Perjanjian Renville. Kemudian lahirlah kabinet baru dengan dikomandoi oleh Mohammad Hatta sebagai perdana menteri, namun tidak disetujui Amir.
Kemudian seorang tokoh komunis Musso menawarkan gagasan yang disebutnya 'Jalan Baru untuk Republik Indonesia'. Musso kemudian menggelar rapat raksasa di Yogya. Di Yogya, dia melontarkan gagasan terkait pentingnya kabinet presidensial diganti jadi kabinet front persatuan.
Musso yang kala itu baru saja datang dari Soviet mengajak FDR untuk bergabung bersama PKI. Organisasi berpaham kiri ini pun akhirnya membentuk kekuatan bersama Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Buruh Indonesia (PBI), Pemuda Rakyat, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Mereka berusaha merebut kekuasaan lantaran tidak puas dengan kebijakan pemerintah pusat.
Inisiatif Musso pada rapat yang digelar di Yogyakarta mengumandangkan pergantian kabinet presidensial menjadi kabinet front persatuan. Muncul pula gagasan bergabung dengan Uni Soviet demi mengalahkan Belanda.
Pemberontakan PKI Madiun diawali dengan melancarkan propaganda anti pemerintah dan pemogokan kerja oleh kaum buruh. Tak hanya itu mereka juga membunuh beberapa tokoh negara.
Diantaranya adalah Kolonel Sutarto pada 2 Juli 1948, penculikan dan pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Timur pertama RM. Ario Soerjo pada 10 September 1948. Serta penculikan dan pembunuhan kepada Dr. Moewardi pada 13 September 1948 yang merupakan tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari sumber.belajar.kemendikbud, puncak pemberontakan tersebut terjadi pada 18 September 1948. Dimana saat itu pemberontak berhasil menguasai kota Madiun dan mengumumkan lahirnya Republik Soviet Indonesia.
Untuk mengatasi peristiwa ini pemerintah mulai bergerak dengan mengerahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan dibantu para santri.
Akhirnya pada 31 Oktober 1948, Musso berhasil ditembak mati dalam pertempuran kecil yang terjadi di Ponorogo. Amir Sjarifudin pada akhirnya juga berhasil ditangkap dan di eksekusi mati bersama tokoh-tokoh kiri pendukung pemberontakan PKI Madiun lainnya.
Ada sepuluh pelaku utama yang disepakati merupakan tokoh utama yang ikut andil dalam pemberontakan Madiun 1948. Terlepas apakah mereka hanya pion atau mereka yang menjadi dalang.
1. Abdul Latief Hendraningrat
2. Alimin Prawirodirdjo
3. Amir Syarifudin
4. D.N. Aidit
5. Darsono
6. Henk Sneevlit
7. Kolonel Dahlan
8. Misbach
Editor: Johnny Johan Sompotan