Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC University Terima Kunjungan Pusat Kajian Pancasila Unindra
Advertisement . Scroll to see content

Lemhannas RI: Bagi Pancasila, Pemuda Adalah Anak Panah 

Kamis, 03 Juni 2021 - 09:48:00 WIB
Lemhannas RI: Bagi Pancasila, Pemuda Adalah Anak Panah 
Gebyar Wawasan Kebangsaan. (Foto: dok Lemhannas RI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idGubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengatakan, pemuda merupakan kekuatan yang penting dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila saat ini. Sementara generasi tua harus menjadi pendorong bagi pemuda. 

Menurutnya, pemuda merupakan anak panah yang melesat ke depan, sedangkan generasi tua akan menghilang. Hal ini disampaikannya pada Webinar Gebyar Wawasan Kebangsaan di Jakarta, (2/6/2021) 

“Akan tetapi kami yang tua ini adalah busurnya. Harus ada kesesuaian antara busur dan anak panah,” ujar Agus. 

Pancasila, menurutnya, perlu dibangun oleh para pendiri bangsa. Tantangannya adalah bagaimana menerjemahkan hal tersebut menjadi perilaku yang konkret. 

Oleh karena itu, Lemhannas perlu berteman dengan kawan-kawan baru dari generasi milenial. "Lemhannas perlu ngobrol, bukan ceramah juga, bukan melakukan indoktrinasi," katanya. 

Indonesia menaruh harapan besar pada generasi milenial agar dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila. Hal itu karena generasi milenial lahir pada era internet dengan pola komunikasi yang sangat terbuka, sehingga kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi. 

Sherly Annavita Rahmy, sosok pemuda yang menjadi tamu dalam acara itu menekankan, pendidikan adalah kunci paling ampuh untuk mengubah banyak hal. Hal ini akan menjadi kemampuan pemuda dalam menyaring informasi apa saja yang mereka terima. 

Dirinya sepakat bahwa berpikir kritis lebih diutamakan bagi pemuda dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi saat ini, misalnya isu toleransi. “Semua informasi yang diterima dari sosial media, harus disaring, difilter, mana yang logis dan tidak,” ucapnya. 

Sherly juga mengatakan, pemuda harus memiliki kemampuan critical thinking. Sebab, selama ini anak muda sering terekspos intoleransi atau terpapar di hilir. "Artinya critical thinkingnya tidak jalan, asalnya dari mana?" tuturnya. 

Menurutnya, ada dua pemicu intoleransi di pemuda, yaitu dari provokator atau muncul dari akun anonim. Kemudian, yang kedua, berasal dari latar belakang yang tidak jelas. 

“Bicara tentang intoleransi, bicaranya radikalisme, ekstremismie lahir dari provokator, bisa jadi akun anonomi. Satu orang bisa punya 12 akun,” kata Sherly. 

Menurutnya solusi yang perlu dilakukan adalah membina dan menyadarkan pelakunya. Jika ada penyebab lain, lanjut Sherly, maka temukanlah penyebab tersebut dan selesaikan. Sherly mengatakan, "Kita tidak bisa mengakui ada asap, tapi tidak mengakui ada api." 

Melalui Webinar Gebyar Wawasan Kebangsaan, diketahui bahwa dalam satu hari, generasi milenial dapat mengakses internet selama 8-13 jam. Tak heran, penggunaan sosial media sebagai alat sosialisasi Pancasila yang efektif sudah mulai perlu dilakukan. 

Mereka umumnya dekat dunia digital, maka pendekatan juga harus dilakukan melalui era digital. Lembaga ini pun berbincang langsung dengan generasi milenial melalui webinar tersebut mengenai arti Pancasila yang ada di benak mereka. 

Acara yang dihelat pada Rabu, 2 Juni 2021 pukul 09.00-12.00 WIB tersebut menghadirkan  narasumber terkemuka. Mereka di antaranya, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, sejarawan Anhar Gonggong, serta Digital Creator Social Media Influencer Sherly Annavita Rahmi. 

Kegiatan ini juga diharapkan mampu membangkitkan semangat generasi milenial untuk terus berkarya demi masa depan Indonesia. Tentunya, agar generasi milenial mampu memperkokoh NKRI dalam menghadapi segala bentuk tantangan, ancaman, hambatan, gangguan persaingan global untuk ketahanan nasional. (CM)

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut