Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Liburan di Tengah Covid-19, Masyarakat Diminta Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

Kamis, 03 Desember 2020 - 18:16:00 WIB
Liburan di Tengah Covid-19, Masyarakat Diminta Jangan Abaikan Protokol Kesehatan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: Dok. BNPB).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satgas Penanganan Covid-19 meminta agar masyarakat belajar dari pengalaman libur panjang sebelumnya yang menyebabkan peningkatan kasus vurus corona (Covid-19). Saat itu peningkatan kasus terjadi periode libur panjang Idul Fitri, Idul Adha, perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia dan libur panjang akhir Oktober serta awal November. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito memahami, kondisi di sektor pelaku usaha, pariwisata di tengah wabah virus corona (Covid19), terutama mendekati akhir tahun, namun peningkatan kasus positif Covid-19 tidak terkendali dan berdampak buruk pada kelangsungan usaha berbagai sektor, termasuk pariwisata. 

“Kebijakan yang akan diambil tentunya sudah mempertimbangkan berbagai dampak termasuk terhadap sektor pariwisata,” ujar Wiku. 

Dia menuturkan, Satgas Penanganan Covid-19 terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kementerian, lembaga terkait keputusan masa libur panjang akhir 2020. Wiku memastikan pemerintah masih mengkaji keputusan yang akan diambil terkait libur panjang. 

“Masyarakat perlu mengetahui apa pun keputusan yang akan diambil pemerintah akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19 karena kita tidak boleh lengah,” tuturnya. 

Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyampaikan, kegiatan ekonomi harus dijalankan mengingat masyarakat perlu mendapat kesempatan untuk berusaha. Kegiatan tersebut harus menerapkan protokol kesehatan.

‘’Dalam pengembangan wisata yang aman dan sehat, maka perlu mendapat perhatian dan perlu diberdayakan dalam penerapan protokol kesehatan. Di lokasi wisata perlu perhatian apakah itu wisata alam, wisata nonalam, wisata kuliner atau wisata budaya, atau kombinasi dari beberapa wisata,’’ kata Terawan. 

Dia menyampaikan, potensi rawan yang harus diperhatikan pada tempat wisata mulai dari area parkir, loket tiket, pintu masuk objek yang diminati, tempat ibadah, kamar mandi atau toilet, kantin atau rumah makan, hingga pintu ke luar. 

Selain itu, juga harus diperhatikan mengenai luas tempat kegiatan, jumlah tamu, kelompok rentan, lama kegiatan, lokasi kegiatan apakah indoor atau outdoor, karakteristik kegiatan seperti berupa hiburan, menyanyi, khotbah, ceramah dan aktivitas fisik lainnya harus dipilah-pilah. 

Kemudian, perlu diperhatikan juga terkait aspek akomodasi hotel, transportasi, restoran, tempat belanja, oleholeh, dan di lokasi destinasi wisata itu sendiri, yang tentunya berkaitan erat dengan tempat wisata. Protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh pengelola lokasi wisata adalah melakukan pem - bersihan dengan desinfeksi secara berkala, terutama di area sarana dan peralatan yang digunakan secara bersama-sama, dan fasilitas umum lainnya. 

Dia mencontohkan salah satu protokol kesehatan bagi pekerja di lokasi wisata, yaitu memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja, sedangkan salah satu protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh pengunjung memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum melakukan kunjungan ke lokasi wisata. 

‘’Untuk bisa menerapkan dengan baik, pada dasarnya harus menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta membiasakan pola hidup bersih sehat,’’ ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut