LIPI: Palu Terletak di Patahan yang Membelah Sulawesi Barat dan Timur
JAKARTA, iNews.id - Indonesia menjadi pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Maka itu, masyarakat perlu disadarkan lagi soal mitigasi bencana mengingat Indonesia sangat rawan terkena bencana.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko mengatakan, Indonesia juga terletak di kawasan sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa , Nusa Tenggara, hingga Sulawesi. Sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa.
"Fakta ini harus diyakini agar masyarakat Indonesia siap menghadapi segala kemungkinan bencana," ujar Handoko, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Dia mengingatkan, yang paling penting, yaitu mempersiapkan masyarakat agar selalu siaga melalui penyadaran publik mengenai mitigasi bencana. Salah satunya melalui publikasi temuan ilmiah tentang kebencanaan.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto menuturkan, sampai saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu secara akurat dan presisi memprediksi kapan datangnya bencana, terutama gempa bumi.
"Jika ada pendapat yang menyatakan mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi beserta kekuatan magnitudonya, bisa dipastikan itu adalah hoax," tutur Eko.
Dia menambahkan, gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng) juga dipengaruhi letak Palu di atas sesar Palu Koro. Kondisi ini seharusnya menjadikan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana agar dampak buruk dapat diminimalisir.
"Sesar Palu Koro adalah patahan yang membelah Sulawesi menjadi dua bagian barat dan timur. Sesar ini mempunyai pergerakan aktif dan menjadi perhatian para peneliti geologi," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi