Literasi Media MNC Group, Pemred GTV Berbagi Pengalaman Siapkan Talkshow
JAKARTA, iNews.id – Pemimpin Redaksi GTV Apreyvita Dyah Wulansari mengajak mahasiswa memiliki pemikiran luas. Pengetahuan dan pemikiran luas sangat penting dalam menghadapi era banjir informasi.
Apreyvita menuturkan, dengan pemikiran luas, mahasiswa sebagai generasi penerus bisa memilih informasi benar dan tidak. Dengan demikian, mereka tidak terbelenggu dalam informasi yang salah, apalagi turut menyebarluaskan.
"Nah teman-teman ini perlu diinformasikan mana media-media yang perlu diikuti, mana yang tidak, sehingga paling tidak teman-teman terhindar dari informasi yang tidak benar," kata Vita saat menjadi narasumber dalam acara Media Literasi bertema “Talkshow Televisi" di MNC Business and Education College (MNC College), Jakarta Barat, Rabu (2/10/2019).
Literasi media ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun RCTI, MNCTV dan GTV.

Vita menekankan, literasi media ini sangat bagus dan penting. Terutama bagi milenial, literasi media menjadi edukasi mengenai perkembangan media saat ini.
Dalam kesempatan ini, dia juga berbagi pengalaman ketika masih menjadi presenter berita dan kini membuat suatu acara talkshow. Dalam mengkreasi talkshow, persiapan matang sangat menentukan.
Tidak hanya itu, konsep atau gambaran acara juga penting. Dengan konsep dan persiapan yang baik, pemirsa akan tertarik untuk mengikuti talkshow tersebut.

Vita sekaligus mengapresiasi para mahasiswa MNC College yang sangat antusias dalam mengikuti acara ini. Diharapkan dari acara ini para mahasiswa akan semakin mengerti dalam mengarungi era keterbukaan sekarang.
Literasi media juga menghadirkan Direktur Corporate Secretary MNC Tbk Arya Sinulingga. Arya mengingatkan, perkembangan teknologi semakin banyak memberikan pilihan informasi kepada masyarakat. Namun, di tengah perkembangan tersebut, banyak media yang menyajikan informasi secara terpotong.
Karena itu dia pun mengajak mahasiswa sebagai kelompok intelektual untuk mencari informasi secara utuh sehingga tidak ikut terbawa oleh informasi kontroversial.
Editor: Zen Teguh