Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Foto-Foto Prabowo Kunjungi Museum Pengkhianatan PKI di Lubang Buaya
Advertisement . Scroll to see content

Literasi Sejarah Pahlawan Perempuan Isi Perayaan Hari Ibu

Senin, 23 Desember 2019 - 03:00:00 WIB
Literasi Sejarah Pahlawan Perempuan Isi Perayaan Hari Ibu
Siswa Sekolah Darurat Kartini mempelajari sejarah pahlawan perempuan Indonesia di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Minggu (22/12/2019). (Foto: iNews.id).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Banyak cara memaknai Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember. Ada yang menunjukkan kecintaan dan rasa terima kasih kepada Ibu, orang tua yang sudah melahirkan dan merawat. Ada pula yang meneladani semangat para pahlawan perempuan yang telah berjasa berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Sekolah Darurat Kartini, sekolah gratis bagi warga miskin yang didirikan Ibu Guru Kembar memperingati Hari Ibu tahun ini dengan membuka pameran literasi sejarah bertajuk “Ibu Bangsa,” di ruang pameran Museum Kebangkitan Nasional. Ada 14 nama pahlawan perempuan yang ditulis kembali oleh siswa dan guru di sekolah ini.

“Menulis kembali sejarah pahlawan perempuan di Indonesia untuk generasi tentunya supaya generasi mengingat kembali para pahlawan yang telah ikut dalam perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia,“ kata Sri Rosyati atau yang akrab disapa Rossy, penggagas pameran, sekaligus pendiri dan guru Sekolah Darurat Kartini, Minggu (22/12/2019).

Nama-nama pahlawan yang ditulis kembali ceritanya itu yaitu Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang, Cut Nyak Dien, Cut Nyak Mutia, Maria Josephine Catherine Maramis, Ruhana Kuddus, RA Kartini, Dewi Sartika, Siti Walidah Ahmad Dahlan, Maria Christina Tiahahu, HR Rasuna Said, Opu Daeng Risadju, Agung Hajjah Andi Dempu dan Fatmawati.

“Kegiatan ini merupakan literasi bagi generasi muda tentang sejarah. Pasalnya tidak sedikit anak milenial yang tidak kenal nama dan cerita sejarah para pahlawan. Jika pun tahu hanya satu dua yang pun yang populer saja,” ujar Adjat Wiratma, salah satu guru relawan yang ikut mendampingi para siswa dalam acara ini.

Melengkapi pameran, selain tulisan, sejarah hari ibu dan patung para pahlawan perempuan, terdapat juga tayangan Film dokumenter “Dua Mawar Merah,”.

Film ini menceritakan kisah perjuangan Sri Rosyati dan Sri Irianingsih, sebagai sosok guru sekaligus ibu bagi murid-muridnya. Pameran ini akan digelar selama satu bulan hingga 22 Januari 2020. Masyarakat bisa datang sambil berlibur di Museum dan belajar kembali sejarah Pahlawan Perempuan.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut