Longsor Tambang Gunung Kuda, Dedi Mulyadi Perintahkan Tutup Perusahaan Selamanya!
CIREBON, iNews.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan secara tegas tambang batu di Gunung Kuda, Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon akan ditutup selamanya. Keputusan ini diambil menyusul insiden longsor mematikan yang menelan banyak korban jiwa pada Jumat (30/5/2025).
Dalam pernyataan resminya, Dedi Mulyadi mengungkapkan dia pernah mengunjungi lokasi tambang Gunung Kuda sebelum menjabat sebagai gubernur. Saat itu, dia sudah menilai aktivitas pertambangan di wilayah tersebut sangat membahayakan keselamatan pekerja.
“Saya pernah datang ke sana dan melihat langsung kondisi tambangnya. Sangat berisiko. Aspek keselamatan kerja pegawai sama sekali tidak dipenuhi,” ujarnya dikutip dari akun media sosial Dedi Mulyadi, Jumat (30/5/2025).
Namun, karena pada saat itu izin tambang masih berlaku hingga Oktober 2025, dia mengaku belum memiliki wewenang untuk menghentikan operasional tambang tersebut.
“Saya tidak punya wewenang untuk menghentikannya saat itu. Namun kini saya menerima kabar duka, lebih dari 10 orang tertimbun akibat longsor di tambang itu,” katanya.
Menyikapi tragedi yang terjadi di Gunung Kuda, Gubernur Dedi Mulyadi langsung mengambil tindakan tegas. Dia menyatakan telah memerintahkan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat untuk menghentikan seluruh operasional tambang tersebut secara permanen.
“Saya sudah instruksikan Kepala ESDM untuk menindak tegas perusahaan itu. Operasionalnya dihentikan. Perusahaaan ditutup untuk selamanya,” ucapnya.
Dedi Mulyadi juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa yang menimpa para pekerja tambang. Dia menilai para korban hanya berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka, meskipun harus mempertaruhkan nyawa di tempat kerja yang berbahaya.
“Korban sedang bekerja demi keluarga mereka, meskipun nyawa jadi taruhannya. Saya sangat berduka,” katanya.
Hingga kini, proses evakuasi masih berlangsung. Sebanyak sembilan korban telah dievakuasi dalam kondisi tewas. Kemudian ada 12 dilarikan ke rumah sakit dan puluhan lain masih hilang.
Editor: Donald Karouw