Longsoran Erupsi Gunung Anak Krakatau Penyebab Tsunami di Selat Sunda
JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bencana alam tsunami di Banten dan Lampung karena adanya longsoran erupsi anak gunung krakatau. Fakta itu didapat BMKG dari data-data yang dikumpulkan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan pihaknya telah mengamati bersama citra satelit aktivitas gunung anak Krakatau. Ternyata, gunung tersebut tengah kolaps sehingga menghasilkan longsoran ke arah laut di Selat Sunda.
"Yang akhirnya mengakibatkan longsor ke bawah laut dan menimbulkan tsunami. Tsunami ini memang ada kaitannya dengan erupsi anak Gunung Krakatau," katanya di Kantor BMKG Pusat, Jakarta, Senin (24/12/2018).
Dari longsoran erupsi tersebut, dia mengatakan, ternyata menghasilkan getaran tremor yang setara dengan gempa berkekuatan 3,4. Pihaknya menyebut getaran tersebut merupakan gempa vulkanik.
"Di situ tercatat ada tremor yang diklasifikasikan tremor itu adalah gempa vulkanik. Jadi kejadian itu erat kaitannya sebagai dampak tindak lanjut tidak berlangsung dari erupsi gunung anak Krakatau," Pungkasnya.
Sejumlah daerah yang terdampak gelombang tsunami berada di Banten dan Lampung Selatan. Gelombang tinggi dan tsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di sebagian daerah Banten dan Lampung.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin pukul 07.00 WIB musibah tersebut mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang mengalami luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi yang tersebar di lima kabupaten yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Ribuan personel gabungan TNI, Polri, BNPB, Basarnas, sejumlah kementerian lembaga, relawan dan masyarakat saat ini masih berusaha mengevakuasi dan mencari para korban.
Editor: Djibril Muhammad