Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo di KTT ASEAN: Dorong Perdamaian di Myanmar dan Redam Ketegangan Thailand-Kamboja
Advertisement . Scroll to see content

Lonjakan Suara PSI Diduga Pakai Cara Tak Halal, Pengamat: Berbahaya, Merusak Demokrasi

Minggu, 03 Maret 2024 - 17:29:00 WIB
Lonjakan Suara PSI Diduga Pakai Cara Tak Halal, Pengamat: Berbahaya, Merusak Demokrasi
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama para petinggi PSI (foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat politik, Ujang Komarudin mempertanyakan lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mencurigakan di Pemilu 2024 ini. Apalagi, banyak pihak yang menduga ada upaya tidak halal dalam perolehan suara itu.

"PSI kan ada dugaan-dugaan, tuduhan-tuduhan, seperti oleh kader PDIP, seperti Deddy Sitorus sebagaimana yang telah dia sampaikan ke media, yang menduga akan ada operasi untuk meloloskan PSI 4 persen, untuk melonjakkan suara raihan PSI hingga naik, untuk mengambil suara partai lainnya yang tak lolos parlemen," ujarnya, Minggu (3/3/2024).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu, perolehan suara ini berbeda dengan partai-partai lain yang diperoleh dengan kerja keras para kader.

Ujang mengingatkan, apabila cara-cara tak halal itu benar terjadi maka bakal berbahaya. Hal ini akan merusak demokrasi di Indonesia.

"Kalau dugaan itu benar, itu terjadi, itu berbahaya, itu sama saja merusak pemilu, merusak demokrasi, merusak kedaulatan suara rakyat. Karena mendapatkan suaranya dengan cara yang tak halal," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy meminta KPU dan Baswalu memberi atensi dan mengusut kenaikan suara mencurigakan PSI. Apabila tidak, maka DPP PPP akan turut membongkar temuan ini di hak angket.

Romy menyebut, pola kenaikan suara partai pimpinan Kaesang Pangarep itu tidak wajar dan tidak masuk akal.  

“Kalau ini tidak dikoreksi, DPP PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini! Saya mohon atensi @kpu_ri dan @bawasluri secara terbuka dan tindak lanjutnya secara cepat dan seksama!” katanya dikutip dari akun Instagram @romahurmuziy, Minggu (3/3/2024).

Romy memaparkan, PSI tiba-tiba memperoleh 19.000 suara dari 110 TPS dalam waktu dua jam, berarti rata-rata 173 suara per TPS.

Mantan Ketua Umum PPP ini menegaskan, jumlah suara per TPS hanya 300 suara dan partisipasi pemilih rata-rata 75 persen. Adapun suara sah setiap TPS hanya 225 suara. Artinya, PSI menang 77 persen di 110 TPS.

Hal tersebut menurut Romy tidak masuk akal. Dia pun meminta KPU dan Bawaslu tidak menutup mata atas penyimpangan itu.

“Mohon atensi KPU dan Bawaslu, operasi apa ini? Meminjam Bahasa Pak Jusuf Kalla, apakah ini operasi "sayang anak" lagi?” tulisnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PSI Mikhail Gorbachev Dom meminta seluruh pihak untuk bersabar. Dia meminta agar raihan suara PSI ini tidak di-framming negatif.

"Jadi ini kami pikir sih kita sabar ya, sabar saja. Kita tunggu rekapitulasinya. Jangan di-framming macam-macam nih, karena memang ini kan semua pihak sedang berusaha ya," ucap Mikhail, Sabtu (2/3/2024).

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut