Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bos BI Lapor ke DPR Rupiah Menguat ke Rp16.400 per Dolar AS usai Demo
Advertisement . Scroll to see content

Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke Rp16.481 per Dolar AS

Selasa, 09 September 2025 - 15:50:00 WIB
Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke Rp16.481 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 172 poin atau sekitar 1,05 persen ke level Rp16.481 per dolar AS pada perdagangan, Selasa (9/9/2025). (Foto: Dok. IMG)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada akhir perdagangan, Selasa (9/9/2025). Rupiah terkoreksi 172 poin atau sekitar 1,05 persen ke level Rp16.481 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pelemahan salah satunya berasal dari sentimen eksternal yakni perpolitikan di Eropa memanas setelah Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengundurkan diri setelah kehilangan mosi kepercayaan di Majelis Nasional.

Selain itu, ketidakpastian politik di Jepang setelah pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba, dan prospek sanksi AS yang lebih ketat terhadap Rusia menyusul serangan mematikan Moskow terhadap Ukraina di akhir pekan, juga berkontribusi pada permintaan aset safe haven untuk emas batangan.

"Kemudian, beberapa data menunjukkan penurunan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja AS. Yang paling menonjol adalah data penggajian nonpertanian, yang menunjukkan AS hampir tidak menciptakan lapangan kerja baru di bulan Agustus," tulis Ibrahim dalam risetnya.

Sebelumnya, ada kabar Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve AS akan bertemu minggu depan, dan para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga seperempat poin sebesar 89,4 persen. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman konsumen dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Beberapa pejabat The Fed memberi sinyal dalam beberapa pekan terakhir bahwa bank sentral akan terbuka terhadap penurunan suku bunga di tengah semakin banyaknya tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja.

Dari sentimen internal, pencopotan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan memicu kekhawatiran investor global atas arah fiskal Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto. Sebagai pengganti Sri Mulyani di tunjuklah Purbaya Yudhi Sadewa. 

"Kabar mundurnya Sri Mulyani, sebenarnya sudah berembus dalam beberapa pekan terakhir seiring meningkatnya gejolak politik dan protes publik terkait fasilitas mewah anggota parlemen," tuturnya.

Adapun, Sri Mulyani adalah simbol stabilitas dan kepastian bagi investor domestik maupun. Sri Mulyani merupakan jangkar sentimen investor berkat pengalaman dan rekam jejaknya, berbagai krisis mulai dari anjloknya rupiah pada 2018 hingga pandemi Covid-19, selalu tampil sebagai figur yang menenangkan pasar. 

Oleh karena itu, kepergiannya kali ini dinilai berpotensi mengguncang kredibilitas kebijakan fiskal Indonesia.

Berdasarkan seluruh analisis tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.480-Rp16.540 per dolar AS pada perdagangan selanjutnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut