Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

LPOI Akui Kemajuan China Jadi Inspirasi Global, Termasuk Dunia Islam

Rabu, 05 November 2025 - 13:54:00 WIB
LPOI Akui Kemajuan China Jadi Inspirasi Global, Termasuk Dunia Islam
Kunjungan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ke China pada 3-7 November 2025. (Foto: Dok. LPOI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menyoroti kemajuan peradaban China dan kepemimpinan secara geopolitik, geoekonomi dan geostratregi. China dinilai tidak tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi telah menjadi trend setter dan episentrum perdaban global. 

Ketua Umum LPOI Said Aqil Siroj mengatakan, kehadiran dan pengaruh China di seluruh bidang kehidupan telah bukti secara nyata dan tidak dapat dipungkiri oleh siapapun. 

"Tiongkok sebagai strong and modern socialisme (negara sosialis yang tangguh dan modern) di tengah kompetisi global telah teruji dan berhasil membuka mata dunia. Sistem penyangga kehidupan sosial kultural masyarakat dan tata kelola pemerintahan, bisnis, lingkungan hidup dan kemajuan teknologi di internal Tiongkok sangatlah kokoh dalam menghadapi berbagai kemungkinan turbulensi global," kata Said dalam keterangan pers di sela-sela kunjungannya ke China, Rabu (5/11/2025).

Ketua Umum PBNU periode 2010-2021 ini menambahkan, eksistensi multi religi yang telah menyatu dalam satu tarikan nafas sejarah, budaya dan tata nilai "Spirit of China" nyata adanya dalam denyut nadi kehidupan masyarakat. Spirit Konfusianisme, Budhisme, Islam dan spirit keagamaan lainnya telah melebur menyatu dalam kemajuan China. 

"Meski bukan negara agama, Tiongkok sangat menghormati dan menyediakan ruang tumbuh (growing space) serta memberikan fasilitasi dan rekognisi bagi agama agama untuk terus berkembang selaras dengan kemajuan Tiongkok," tuturnya.

Said Aqil, yang juga Dewan Pengarah BPIP, menjelaskan, setelah melalui pengamatan panjang dan melihat realitas langsung di lapangan, LPOI melihat bahwa umat beragama di China, khususnya umat Muslim mempunyai kebebasan dalam menjalankan ibadahnya, tentu harus selaras dengan tata aturan dan konstitusi negara China. 

Bahkan lebih dari itu, kehadiran negara dan afirmasi pimpinan China terhadap dunia islam telah nyata memberikan kontribusi bagi pelestarian situs situs bersejarah khususnya masjid-masjid kuno yang berusia ratusan tahun, demikian halnya menjaga makam-makam Islam bersejarah, sehingga keberadaannya tetap eksis hingga kini. 

Selain itu, pemihakan pemerintah China dengan dunia Islam, khususnya untuk kemerdekaan Palestina, sangatlah nyata dan telah terbukti serta tidak dapat dipungkiri. Di sisi lain, realitas membuktikan bahwa pemihakan pemerintah China terhadap masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang nyata adanya, yang dibuktikan dengan pembangunan semua infrastruktur yang lebih moderen dan menjamin kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan keagamaan berjalan dengan maju, modern dan damai. 

"Pemihakan pemerintah juga sangat nyata dan dapat di lihat dengan mata telanjang di dalam setiap lembar mata uang Tiongkok Yuan dan Remimbi terdapat Tulisan dan Bahasa Uighur," tuturnya.

Said Aqil turut menegaskan bahwa tuduhan pihak-pihak tertentu, terutama propaganda barat atas realitas kehidupan dan keagamaan di masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang yang dikatakan dalam tekanan, adalah salah dan tidak benar adanya. 

Fakta membuktikan, masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang pada umumnya hidup damai, bahagia dan memiliki sumber kehidupan yang memadai dan dijamin oleh negara. Menurut data human hapiness index (indeks kebahagiaan manusia) dan angka harapan hidup masyarakat Uighur dan Xinjiang cukup tinggi. 

"Fakta dan realitas ini juga membuktikan bahwa tidak ada tekanan kehidupan dan justru sebaliknya jaminan kehidupan dari negara sangat bisa di rasakan masyarakat," kata dia.

Said Aqil juga menyebut bahwa muslim China tumbuh dan berkembang dengan baik. Bahkan secara futuristik, muslim China bisa menjadi jembatan penghubung bagi peradaban global sekaligus berpotensi menjadi perkat muslim global. 

"Kehadiran muslim Tiongkok dengan ekosistem halal nya apa bila di optimalkan dapat menjadi ujung tombak penetrasi market muslim global. Kehadiran Muslim Tiongkok bila terorkestrasi dengan baik dapat menjadi soft diplomasi bagi keterhubungan muslim global," ujar Said Aqil.

Sekretaris Jenderal LPOI, Imam Pituduh menambahkan, kecanggihan teknologi China dan fighting spirit kaum muda China yang pantang menyerah serta ekspansif, akan menjadi kanal baru bagi persahabatan kaum muda dunia, yang dapat diorkestrasi secara digital dan ultra digital secara berkelanjutan. 

"Keterhubungan muslim Indonesia dan muslim Tiongkok bisa dioptimalkan untuk membangun babak baru peradaban Muslim Global. Optimalisai dan akselerasi business to business, people to people dan government to government diplomacy dengan memfokuskan pada misi muslim silk roa akan merubah persepsi dunia dan mempengaruhi arah pergerakan global," kata Imam.

Tampak hadir dalam rombongan delegasi kunjungan ke China, Yusnar Yusuf Rangkuti, Anwar Sanusi, Baharudin Husein, Sadzeli Karim, Muhammad Yunus, Faisal Nur Syamsi, Yance Andrianto, Muslihan Habib, dan Imam Sofwan Yahya, Indera Hidayat, dan Rohmat Faisol yang mendapat undangan khusus dari Kedutaan Besar China karena latar belakang profesi dan dedikasi yang dimilikinya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut