Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prancis Kirim Tentara ke Israel, Awasi Gencatan Senjata Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Macron Singgung Nabi Muhammad, Akun Medsos Kedubes Prancis di Jakarta Diserbu Netizen

Rabu, 28 Oktober 2020 - 13:47:00 WIB
Macron Singgung Nabi Muhammad, Akun Medsos Kedubes Prancis di Jakarta Diserbu Netizen
Presiden Prancis Emmanuel Macron memicu kemarahan negara-negara Islam karena ucapannya yang telah menyinggung Nabi Muhammad. (Foto: AFP).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Akun media sosial Kedutaan Besar Prancis di Jakarta menjadi sasaran kemarahan warganet Indonesia. Netizen mengecam pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang dinilai telah melecehkan Islam dan Nabi Muhammad.

Pantauan iNews.id, unggahan terakhir Kedubes Prancis mengenai layanan mereka yang tutup berkaitan dengan Libur Maulid Nabi dibanjiri ratusan komentar. Netizen mengkritik keras dan memaksa Prancis agar minta maaf.

“Sehubungan dengan peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad S.A.W, pelayanan umum Kedutaan Besar Prancis akan tutup pada hari Kamis, tanggal 29 Oktober 2020. | A l’occasion de la commémoration de la naissance du Prophète Mahomet, nous vous informons que les services de l’Ambassade seront fermés au public le jeudi 29 octobre 2020,” tulis Kedubes Prancis, dikutip Rabu (28/10/2020).

Unggahan ini, sebagaimana beberapa unggahan sebelumnya, direaksi keras warganet.

“Tapi mengapa kalian menghina Nabi Kami Yang mulia dengan manampilkan karikatur di Gedung Pemerintahan Anda? Apakah ini Yang dinamakan kebebasan berekspresi dengan merendahkan kaum lainnya?,” tulis akun Laode Muhammad Arwin.

Kritikan menohok juga diungkapkan Heru Catur Priyanto dan Ahmad Eka. Mereka mendesak agar Prancis angkat kaki dari Indonesia.

“Tutup saja selamanya, selama negara Anda tidak meminta maaf pada Umat Islam maka anda tidak layak tinggal d inegeri yang mayoritas Islam,” kata Heru.

“Tutup saja selamanya. Angkat kaki segera dari negara ini,” ucap Ahmad. Ada pula yang menyebut sikap Prancis sangat memalukan. "Shame on you," kata Arief Amiruddin.

Sikap Indonesia

Macron menuai kontroversi setelah menyerang Islam terkait pidatonya saat pemakaman guru sejarah di Prancis yang meninggal setelah dibunuh remaja 18 tahun. Saat itu Macron mengatakan Prancis tak akan menyerah soal kartun, mengindikasikan negara itu tak akan melarang penerbitan kartun Nabi Muhammad, langkah yang memicu amarah umat Islam di seluruh dunia.

Macron juga menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Ucapan presiden yang menikahi perempuan tua itu menuai kecaman dari berbagai negara Islam di dunia.

Sikap tegas juga ditunjukkan Indonesia. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah memanggil Duta Besar Prancis di Jakarta Olivier Chambard. Kemlu menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Macron di beberapa kesempatan, termasuk saat upacara pemakaman guru sejarah yang dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para siswanya saat memberikan materi kebebasan berekspresi.

"Kemlu telah memanggil Duta Besar Prancis hari ini. Dalam pertemuan tersebut kemlu telah menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam," ujar Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, Selasa (27/10/2020).

Sejumlah negara muslim mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap kritis terhadap Islam.

Beberapa negara Arab, seperti Qatar, Kuwait, Yordania, mendesak warganya memboikot produk Prancis. Warga Arab Saudi juga meramaikan media sosial untuk tidak membeli produk Prancis, termasuk berbelanja di jaringan retail.

Situasi ini membuat Prancis mengeluarkan peringatan bagi warganya yang tinggal atau tengah melakukan perjalanan di negara yang mayoritas muslim. Mereka diminta waspada atas gelombang kemarahan soal kartun Nabi Muhammad.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut