Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemlu: Jenazah Zetro Staf KBRI Lima Tiba di Indonesia 9 September
Advertisement . Scroll to see content

Mahasiswa RI Meninggal di Wina Austria, Sempat Dampingi Kunjungan Pejabat

Senin, 08 September 2025 - 23:54:00 WIB
Mahasiswa RI Meninggal di Wina Austria, Sempat Dampingi Kunjungan Pejabat
Muhammad Athaya Helmi Nasution, mahasiswa asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia pada Rabu 27 Agustus 2025 (dok. PPI Belanda)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Muhammad Athaya Helmi Nasution, mahasiswa asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia pada Rabu 27 Agustus 2025. Dia diduga meninggal saat menjalankan tugas memandu kunjungan pejabat Indonesia di Wina, Austria

Menurut Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda, kunjungan tersebut melibatkan anggota DPR, OJK, dan Bank Indonesia dan berlangsung pada periode 25-27 Agustus 2025. 

Athaya yang juga anggota PPI Groningen diduga mengalami heatstroke (sengatan panas) akibat dehidrasi, kelelahan dan sebagainya. Kondisi ini kemudian memicu serangan heatstroke yang berakibat fatal.

Dia diketahui bekerja sebagai pemandu sejak pagi hingga malam hari saat kegiatan berlangsung. 

PPI Belanda juga mengecam sikap Event Organizer (EO) dan koordinator Liaison Officer (LO) yang dinilai tidak sensitif terhadap kondisi Athaya. Saat sang mahasiswa menghembuskan napas terakhir, EO dilaporkan lebih fokus mempersiapkan acara makan malam bersama pejabat publik, tanpa ada komunikasi atau dukungan yang memadai kepada keluarga almarhum.

Selain itu, PPI menuding adanya indikasi penutupan informasi mengenai detil peran Athaya dalam kegiatan tersebut oleh pihak penyelenggara. 

Atas peristiwa tragis ini, PPI Belanda mengeluarkan beberapa tuntutan. Salah satunya, mengutuk keras pelibatan mahasiswa dalam memfasilitasi kegiatan pejabat tanpa kontrak resmi, perlindungan hukum, atau mekanisme yang jelas.

"Kami menegaskan sikap menolak keras pelibatan mahasiswa dalam praktik pemfasilitasan kunjungan pejabat publik yang berisiko, tanpa perlindungan hukum dan mekanisme yang jelas," tulis keterangan PPI Belanda, dikutip Senin (8/9/2025).

Pihaknya juga mengimbau PPI di seluruh dunia untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah praktik serupa agar tidak menelan korban lagi.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut