Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Trump Hentikan Perang India dan Pakistan dengan Ancaman Tarif 350%
Advertisement . Scroll to see content

Mahasiswa UI Fauzan Syahbana Lulus dengan IPK 3,99, Bercita-cita Ciptakan Reaktor Nuklir Fusi

Sabtu, 23 September 2023 - 11:17:00 WIB
Mahasiswa UI Fauzan Syahbana Lulus dengan IPK 3,99, Bercita-cita Ciptakan Reaktor Nuklir Fusi
Mahasiswa UI Muhammad Fauzan Syahbana lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi 3,99. (Foto dok UI).
Advertisement . Scroll to see content

DEPOK, iNews.id - Mahasiswa Universitas Indonesia, Muhammad Fauzan Syahbana lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi 3,99. Meski tetap bersyukur, Syahbana merasa gemas dengan hasil akhir IPK-nya tersebut.

“Bisa 4 nggak sih?” ujarnya sambil tertawa dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/9/2023).

Syahbana mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI ini diwisuda bersama dengan wisudawan lainnya di Balairung UI, Kampus Depok, Jumat (22/09/2023).

Dia bercerita indeks prestasinya sempat turun saat pandemi Covid-19 merebak, ketika proses pembelajaran yang awalnya luring berubah menjadi daring. Di saat itulah, dia mengalami sedikit kesulitan untuk menyesuaikan diri. 

Namun meski mengalami banyak hambatan, dia tak kehilangan tekad untuk terus menimba ilmu. 

Selama mengikuti pendidikan di UI, dia mengaku sangat terbantu dengan adanya dosen-dosen di Departemen Fisika yang sangat supportive. Menurutnya, mereka berdedikasi dalam mengajarkan ilmu kepada para mahasiswa. 

“Di Fisika ada beberapa peminatan, saya mengambil peminatan Fisika Nuklir dan Partikel Teoretis. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Drs. Terry Mart, saya meneliti partikel meson, yaitu partikel kecil yang sangat berpengaruh bagi perkembangan teknologi, terutama untuk ratusan hingga ribuan tahun ke depan,” katanya.

Penelitian terkait partikel meson penting dalam kajian nuklir. Menurutnya, pengembangan nuklir diperlukan karena manusia tidak bisa terhindar dari penggunaan energi. 

Untuk saat ini, 70–80% konsumsi energi dunia masih dikuasai oleh energi fosil batubara. Di Indonesia sendiri penggunaan energi fosil mencapai 91% yang terdiri atas minyak, gas alam, dan batubara. Sementara itu, 9% lainnya dikuasai oleh energi baru terbarukan seperti PLTA, energi bayu, dan sebagainya.

Keseriusan dia dalam penelitian tersebut berawal dari kecintaan pada Fisika sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Motivasi terbesarnya saat itu adalah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN). Ia pun membuktikan ketertarikannya hingga memperoleh Medali Emas di OSN 2018. 

Pencapaian Syahbana di OSN berhasil membawanya masuk menjadi mahasiswa UI melalui jalur prestasi. Saat kuliah pun, dia tetap mengikuti berbagai perlombaan dan olimpiade. Kali ini, ia mengikuti Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ONMIPA) pada 2020 dan 2021 serta berhasil menyabet Medali Perak dan Medali Emas. 

Dia berharap ke depannya dapat melanjutkan pendidikan di bidang fisika plasma karena ilmu tersebut belum banyak dikaji di Indonesia. Padahal, fisika plasma dapat digunakan untuk mengembangkan reaktor nuklir fusi yang menggabungkan atom seperti di matahari. 

"Saya berharap dapat menimba ilmu itu di luar negeri, lalu kembali ke Indonesia untuk mengembangkannya agar Indonesia bisa menciptakan reaktor nuklir fusi pertama,” katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut