Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Oknum Polisi di Bandung Diduga Tipu Toko Helm Modus QRIS, Dilaporkan ke Propam
Advertisement . Scroll to see content

Mahasiswi di Sidoarjo Diduga Diperas Oknum Polisi, Diminta Uang Rp10 Juta!

Rabu, 25 Juni 2025 - 09:51:00 WIB
Mahasiswi di Sidoarjo Diduga Diperas Oknum Polisi, Diminta Uang Rp10 Juta!
Ilustrasi oknum polisi di Surabaya diduga memeras mahasiswi asal Sidoarjo. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

SIDOARJO, iNews.idMahasiswi berinisial V (23) warga Tambaksumur, Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur diduga menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi. Peristiwa tersebut terjadi saat dia pulang dari undangan pernikahan bersama rekannya, Kamis malam (19/6/2025).

Ayah mahasiswi tersebut, Djumadi tak terima dengan perbuatan oknum anggota Polri terhadap anaknya. Dia lalu melaporkan pelaku atas dugaan pemerasaan ke Propam Polda Jatim, Jumat (20/6/2024).

Djumadi menceritakan, awalnya sang anak sempat mengabari via WhatsApp sudah dalam perjalanan pulang sekitar pukul 21.30 WIB. Namun hingga menjelang tengah malam, anaknya tak kunjung sampai di rumah.

“Saya mulai khawatir,” ujar Djumadi dikutip dari iNews Sidoarjo, Senin (23/6/2025).

Peristiwa bermula saat sang anak dan temannya R (23) melintasi exit Tol Tambaksumur. Mobil mereka bersenggolan ringan dengan motor seorang ibu-ibu, namun kejadian telah diselesaikan secara baik-baik.

Meski begitu, mereka tetap menepi untuk memeriksa kendaraan. Lalu tiba-tiba, dua pria berboncengan motor mendekat.
Satu mengenakan seragam polisi, seorang lagi berpakaian sipil. Keduanya mengaku dari operasi gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan wartawan.

“Salah satu dari mereka langsung gebrak kaca mobil, ngomel-ngomel, bilang anak saya dan temannya berbuat nggak pantas. KTP sama kunci mobil langsung dirampas. Katanya mau dibawa ke Polda,” kata Djumadi.

Bukannya ke Polda, Justru Dibawa Berkeliling dan Diperas

Oknum yang berseragam memaksa R pindah ke kursi penumpang, lalu dia mengemudikan mobil. Anaknya V,  dipindahkan ke kursi belakang dan keduanya tidak diizinkan menggunakan ponsel.

"Anak saya sempat minta izin untuk menghubungi orang tua, namun langsung dibentak," ucapnya.

Perjalanan berlanjut ke kawasan Wonokromo dan Ketintang. Dekat Excelso Jalan Ahmad Yani, pemerasan mulai terjadi.
Pelaku menuntut uang Rp10 juta agar masalah “diselesaikan”.

Karena tak memiliki uang sebesar itu, nominalnya diturunkan menjadi Rp7 juta.

"Anak saya hanya punya Rp650.000 saat itu, yang kemudian diambil paksa. R diminta tarik tunai dari ATM di sebuah minimarket, lalu kartunya turut dirampas," katanya.

Tak cukup sampai di situ, korban juga diminta menyediakan sisa uang pada Jumat pukul 17.00 WIB. Setelah itu, kedua pelaku langsung kabur.

“Saat anak saya bilang ke mereka, ‘kalau gitu ayo langsung ke Polda aja’, malah ditolak mentah-mentah,” ujar Djumadi.

Merasa terjadi kejanggalan, Djumadi menyebarkan rekaman dan foto yang diam-diam diambil anaknya melalui status WhatsApp. Respon cepat datang dari sejumlah rekan polisi.

Identitas salah satu pelaku akhirnya diketahui berinisial Bripka H yang berdinas di wilayah Surabaya. Djumadi langsung melapor ke Propam Polda Jatim.

“Oknum kayak gini harus ditindak tegas. Polisi itu seharusnya melindungi rakyat, bukan malah nakut-nakuti dan memeras,” katanya.

Saat ini, kasus dugaan pemerasan oleh oknum polisi tersebut tengah ditangani oleh Bidang Propam Polda Jatim. Barang bukti berupa video, foto dan keterangan korban sudah diserahkan. Pihak keluarga berharap keadilan ditegakkan dan pelaku mendapat sanksi tegas.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut