Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menko Polkam Gelar Ratas Bareng TNI-Polri dan BIN Bahas Penanganan Bencana di Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Mahfud Kerahkan BIN, BNPT hingga Densus Selidiki Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber

Senin, 14 September 2020 - 15:20:00 WIB
Mahfud Kerahkan BIN, BNPT hingga Densus Selidiki Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah memerintahkan seluruh aparat keamanan, mulai dari BNPT, Densus 88, BIN, hingga Kepolisian untuk menyelidiki peristiwa penusukan yang menimpa Syekh Ali Jaber secara tuntas dan transparan. Syekh Ali Jaber diserang saat berdakwah di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

"Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh aparat, baik itu aparat keamanan, maupun intelijen, bahkan saya juga sudah meminta BNPT, kemudian juga Densus bahkan, saya minta agar BIN bersama Kepolisian. Saya sudah minta agar menyelidiki kasus ini dengan sebaik-baiknya dan setransparan mungkin," katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin (14/9/2020).

Kepada semua aparat yang telah disebutkan, diperintahkan Mahfud agar melakukan pemetaan dan pemantauan. Serta, perlindungan penuh kepada dai, terutama para ulama.

Mahfud menuturkan, saat ini aparat masih menyelidiki latar belakang dan jaringan yang ada di belakang pelaku penusukan terkait beredarnya informasi pelaku mengalami gangguan jiwa. Menurutnya, spekulasi akan terbukti ketika penyelidikan selesai karena pernyataan pelaku gangguan jiwa hanya berdasarkan ucapan keluarga.

"Spekulasi di masyarakat ada dugaan berdasar pengakuan keluarganya, si penusuk ini sakit jiwa. Tapi kita belum percaya, kita pasti akan tahu dia sakit jiwa betul atau tidak, itu nanti setelah diselidiki. Kalau orang sakit jiwa jejak digitalnya seperti apa, keluarga melihatnya kayak apa, tetangganya melihatnya seperti apa, temen-temennya melihatnya seperti apa, baru kita bisa menyimpulkan dia sakit jiwa," tuturnya.

"Oleh sebab itu sampai ini, kami atau pihak aparat terus menyelidiki bagaimana latar belakang dan apa jaringan yang ada di belakang anak ini," ucap Mahfud.

Pemerintah, kata Mahfud, berkewajiban melindungi kebebasan umat beragama, apapun itu pandangan politiknya. Pemerintah tak akan mampu membangun masyarakat tanpa adanya peran serta para ulama dan juru dakwah yang telah bekerja dengan ikhlas.

"Dai apapun pandangan politiknya, itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting. Kita hidup ini, selama ini bangsa Indonesia, budaya-budaya yang baik itu, justru ditimbulkan oleh dakwah-dakwah para pendakwah kita yang telah bekerja dengan ikhlas. Para ulama kita," ujarnya.

Pada 2011 Mahfud pernah menghadiri dan mendengar ceramah Syekh Ali Jaber. Dia mengatakan Syekh Ali Jaber pendakwah yang tak berpolitik dan sangat baik. Sore ini Mahfud berencana untuk menemui Syekh Ali Jaber secara langsung untuk mengetahui kondisi terkini kesehatannya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut