Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Bentuk Tim Khusus Usut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera 
Advertisement . Scroll to see content

Mahfud MD Ajak Rakyat Jaga NKRI sebagai Pengabdian kepada Allah

Sabtu, 10 Februari 2024 - 00:02:00 WIB
Mahfud MD Ajak Rakyat Jaga NKRI sebagai Pengabdian kepada Allah
Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD mengajak masyarakat menjaga NKRI sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. (Foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 Mahfud MD mengajak masyarakat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, upaya itu merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

“Mari jaga negara ini sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah yang telah memberi rahmat berkah berupa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” kata Mahfud dalam Istighosah Akbar di Alun Alun Kaum, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024).

Mahfud mengajak seluruh elemen bangsa merawat Indonesia. Oleh sebab itu, Mahfud meminta masyarakat mencegah Indonesia dari kleptokrasi.

“Kita bersihkan anasir-anasir kleptokrasi dalam pemerintahan, itu yang penting karena NKRI ini adalah rahmat bagi kita semua. Insya Allah kalau kita kelola dengan baik, nanti 2045 negara ini akan menjadi baik,” ujar Mahfud.

Mahfud menegaskan kedatangannya bukan untuk kampanye agar masyarakat memilih Ganjar-Mahfud. Dia menekankan kehadirannya untuk mengajak masyarakat memilih pemimpin yang baik.

Dia juga menjelaskan salah satu cara mengukur pemimpin yang baik melihat riwayat hidup dan rekam jejaknya. Menurutnya, dalam memilih pemimpin yang pernah menjadi lurah, camat, atau bupati, dapat dilihat rekam jejaknya selama menjabat.

Sebab, apabila ada yang masa lalunya tidak baik, suka melanggar hukum, suka sewenang-wenang, itu cuma membangun kleptokrasi baru. Untuk itu, dia mengajak masyarakat memilih pemimpin yang baik.

Mahfud juga meminta umat Islam melakukan shalat istikharah sebelum menentukan pilihan. Dia berharap, masyarakat tidak memilih karena tekanan, amplop atau suap yang sebenarnya cukup diambil uangnya sebagai sedekah.

“Apakah bapak itu boleh menerima amplop? Boleh, kenapa tidak? Anggap itu sedekah yang menerima dan memberi itu dapat pahala. Tapi, jangan pilih hanya karena amplop itu, ketika memilih itu kembali ke hati nurani,” ucap Mahfud.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut