Mahfud MD Cerita Sulitnya Promosi Jabatan di Polri: Lewat Jalur Resmi Susah Sekali
JAKARTA, iNews.id - Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan sulitnya promosi jabatan di tubuh Polri. Dia menceritakan pengalaman temannya, perwira menengah Polri berpangkat komisaris besar (kombes), untuk bisa naik pangkat menjadi brigadir jenderal (brigjen).
"Dulu punya teman, polisi, bagus, mantan kapolres, menurut saya bagus. Namanya Aries, sudah meninggal sebulan, Kombes Aries," ujar Mahfud dikutip dari channel YouTube Mahfud MD Official, Rabu (24/9/2025).
Menurut dia, Aries sudah berkali-kali daftar Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, namun ditolak. Padahal, mengikuti Sespim merupakan salah satu syarat agar perwira menengah Polri bisa naik jabatan ke jenderal bintang satu.
"Berkali-kali daftar ditolak. Kenapa? Yang saya dengar, susah sana kalau gak pake gini," kata Mahfud dengan gestur menjentikkan jari.
Dia pun memastikan bakal mendalami temuan itu lewat Komite Reformasi Kepolisian bentukan Presiden Prabowo Subianto. Dia diketahui telah bersedia bergabung ke tim tersebut.
"Nanti kita dalami nih," tutur dia.
Dia pun akhirnya menitipkan Kombes Aries ke Panglima TNI yang saat itu dijabat Jenderal (Purn) Andika Perkasa agar bisa mengikuti Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.
"Saya bilang, 'Pak Panglima, Pak Andika, saya punya teman di polisi, bagi saya baik, relatif baik, gak ada polisi baik benar. Dia mau ikut berkali-kali daftar di Polri agar bisa mendapat sertifikat untuk masuk ke bintang satu itu gak bisa-bisa,' 'Siapa namanya?' 'Aries,' 'Sudah ikut saya," tutur dia.
Mahfud mengatakan, pengalaman Kombes Aries merupakan satu contoh sulitnya promosi jabatan di Polri. Dia menyebutkan perlu ada kedekatan agar bisa promosi jabatan.
"Itu contoh gitu ya, susah, tanya aja Aries Sandi masuknya di situ. karena masuk lewat jalur yang resmi tuh susah sekali. Iya, harus ada kedekatan," kata Mahfud.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri. Hal itu diputuskan melalui Surat Perintah Kapolri dengan Nomor Sprin/ 2749 /X/TUK.2.1./2025.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pembentukan tim ini merupakan langkah Polri untuk memperkuat akuntabilitas dan mempercepat agenda reformasi.
“Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan kepada staf dan jajarannya sebagai langkah responsibilitas dan akuntabilitas,” kata dia kepada wartawan, Senin (22/9/2025).
Truno menjelaskan pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut Polri untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain lewat pendekatan sistematis.
“Sprin tersebut merupakan tindak lanjut Polri untuk bekerja sama dengan pemerintah dan stakeholders terkait melalui pendekatan sistematis untuk mengelola transformasi institusi guna mencapai proses dan tujuan akselerasi transformasi Polri sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar dia.
Editor: Rizky Agustian