Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Adian Napitupulu Sodorkan Data ke Purbaya: Anak Muda Suka Thrifting demi Selamatkan Air Bersih
Advertisement . Scroll to see content

Mahfud MD ke Purbaya: Bersihkan Ditjen Pajak-Bea Cukai dari Korupsi dan Tikus

Sabtu, 15 November 2025 - 14:46:00 WIB
Mahfud MD ke Purbaya: Bersihkan Ditjen Pajak-Bea Cukai dari Korupsi dan Tikus
Eks Menko Polhukam Mahfud MD meminta agar Purbaya membersihkan Ditjen Pajak dan Bea Cukai dari praktik korupsi. (Foto: Felldy Aslya Utama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Eks Menko Polhukam Mahfud MD meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membersihkan Ditjen Pajak dan Bea Cukai dari praktik korupsi. Hal itu disampaikan usai persoalan utang Whoosh diambil alih pemerintah.

Menurut Mahfud, lembaga tersebut harus bersih dari oknum nakal yang berada di sana.

"Untuk Pak Menkeu Purbaya, karena urusan Whoosh sudah diambil alih oleh Presiden dan dugaan korupsinya tetap harus dilanjutkan oleh KPK, maka, sebagai Menkeu dia harus lanjutkan membersihkan Ditjen Pajak dan Bea Cukai dari korupsi dan semua tikus yang bersembunyi di sana," kata Mahfud di akun X miliknya, Sabtu (15/11/2025).

Selain itu, Mahfud juga menyoroti terkait dugaan korupsi di proyek Whoosh. Meski persoalan utang telah diambil alih pemerintah, kata dia, dugaan tersebut harus tetap dilanjutkan.

Sebab, persoalan utang dan dugaan korupsi merupakan dua hal yang berbeda. Ia pun mengapresiasi kinerja KPK yang telah memeriksa dugaan tersebut.

"Pemerintah, dengan skema apa pun, memang harus membayar biaya proyek Whoosh dengan China. Sebab kontrak yang dibuat secara sah berlaku sebagai UU. Tetapi dugaan korupsinya harus tetap diselidiki. Memenuhi kewajiban bayar bukan berarti menghapus korupsinya. Bagus juga, KPK ternyata tetap bergerak," ucap Mahfud.

Sebelumnya, persoalan utang Whoosh telah diambil alih langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pernyataannya ia meminta masyarakat tak perlu khawatir karena ia sebagai kepala negara akan bertanggung jawab.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut