Mahfud MD Kenang saat Bersama Artidjo Alkostar di New York
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memiliki banyak kenanganan dengan anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Artidjo Alkostar. Artidjo diketahui meninggal dunia pada hari Minggu (28/2/2021).
Mahfud MD bercerita jika Artidjo kerap kali membantunya selama di New York, Amerika Serikat saat menyelesaikan desertasi. Menurutnya Artidjo tak segan menjemputnya di bandara hingga mencarikan tempat tinggal Mahfud selama di negeri Paman Sam.
Saat itu, kata Mahfud, Artidjo berada di New York lantaran menjadi relawan di salah satu organisasi. Menurutnya, selama delapan bulan berada di Amerika, dia dan Artidjo memiliki kegiatan rutin.
Mahfud menjelaskan, setiap hari Jumat, keduanya selalu berjanji untuk menunaikan salat Jumat berjamaah di Islamic Center. Kemudian, di keesokannya atau hari Sabtu, keduanya sering menyempatkan makan siang bersama di restoran khas Asia, termasuk makanan India.
"Jika ke restoran India Mas Artidjo suka memesan nasi biryani," kenang Mahfud melalui akun instagram pribadinya, Senin (1/3/2021).
Dia menuturkan, Artidjo merupakan inspirasi dalam penegakan hukum dan demokrasi di Indondesia. Bahkan, sosok Artidjo muda yang menjadi dosen mampu menginspirasi Mahfud untuk memiliki profesi yang sama.
Kata Mahfud, saat mengajarnya, Artidjo memiliki ciri khas khusus yaitu menenteng banyak buku yang berhalaman tebal. Menurutnya, Artidjo tak segan membedah kasus-kasus konkret tersebut ke dalam buku yang dibawanya.
"Saya terinspirasi ingin menjadi dosen dan pejuang yang keren seperti Mas Artidjo. Maka itu begitu lulus dari FH-UII saya langsung mendaftar sebagai dosen, saya tidak pergi ke Jakarta ubtuk mencoba mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih menjanjikan secara ekonomi. Saya mantap ikut jejak Mas Artidjo," tuturnya.
Ketika Artidjo belum pensiun sebagai Hakim Agung, sambungnya, dia pernah menyampaikan protes anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Dalam kasus itu, kata Mahfud, ada seorang tokoh partai politik yang alumni HMI yang hukumannya dinaikkan hampir dua kali lipat dari hukuman di tingkat pengadilan negeri oleh Artidjo.
"Sebagai orang hukum saya tahu bahwa hal itu takkan ada gunanya disampaikan kepada Mas Artidjo, tapi saya sampaikan juga sambil tertawa-tawa," ucapnya.
Mahfud turut menyampaikan kesan umum terhadap pribadi Artidjo. Artidjo dinilai sebagai orang yang tak pernah mau mengampuni orang yang tengah diadilinya.
"Apa jawaban Artidjo? Dia bilang saya juga alumni HMI tapi saya tetap harus menegakkan hukum dan menghukum koruptor dengan berat meski dia anggota KAHMI, katanya dengan tegas," kata Mahfud.
Mahfud terakhir kali bertemu Artidjo pada 18 Agustus 2020. Sehari sebelumnya, Mahfud mendapatkan kabar dari dua murid Artidjo kalau yang bersangkutan didiagnosis sakit paru-paru dan jantung. Akan tetapi, Artidjo menolak untuk melakukan perawatan di rumah sakit padahal dokter telah merekomendasikan hal itu.
Tak tinggal diam, Mahfud langsung memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) saat itu Terawan Agus Putranto untuk merawat Artidjo di sebuah apartemen. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, bahkan turut mengirimkan adiknya yang merupakan dokter spesialis penyakit jantung guna merawat Artidjo.
"Hari Minggu, 28 Februari 2021, ternyata Mas Artidjo pergi untuk selamanya. Dia menghadap Allah dengan damai," ujarnya.
Editor: Rizal Bomantama