Makna Lambang Tut Wuri Handyani Semboyan Ki Hajar Dewantara
JAKARTA, iNews.id - Hari ini sekolah memulai tahun ajaran baru 2021/2022 pada Senin (12/7/2021). Namun beberapa sekolah menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring untuk menghindari Covid-19.
Dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu pahlawan Indonesia. Dia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.
Ki Hajar Dewantara mempunyai semboyan Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.
Arti dari Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Ing Ngarsa Sung Tulada (seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada arti lambang Tut Wuri Handayani Kemendikbud:
1. Bidang Segi Lima (Biru Muda) menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
Semboyan Tut Wuri Handayani digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
2. Belencong Menyala Bermotif Garuda Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.

3. Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: ‘satu kata dengan perbuatan Pancasilais’.
4. Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
5. Warna: Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila).
Editor: Faieq Hidayat