Mantan Presiden Afghanistan Puji Indonesia
BONN, iNews.id - Mantan Presiden Aghanistan Hamid Karzai memuji upaya Pemerintah Indonesia yang bersedia menjadi tuan rumah pertemuan tiga pihak (trilateral meeting) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 11 Mei 2018. Pertemuan tersebut dihadiri para ulama dari Pakistan, Afghanistan, dan Indonesia.
“Apa yang dilakukan oleh Presiden Indonesia merupakan suatu sumbangan yang signifikan dan luar biasa untuk ikut memulihkan keamanan di Afghanistan dan Pakistan melalui dialog,” kata Karzai seusai menyampaikan pidato dalam Global Media Forum 2018 di Bonn, Jerman, Selasa (12/6/2018).
Inisiatif perdamaian di Afghanistan selalu menemukan jalan buntu akibat penolakan kelompok Taliban yang tidak ingin ikut serta dalam dialog damai tersebut.
Penolakan kelompok Taliban atas upaya perdamaian juga tercermin dari ungkapan boikot yang disampaikan mereka, saat Indonesia menggagas pertemuan trilateral di Bogor.
Kepada media setempat, juru bicara Taliban di Afghanistan menegaskan bahwa pertemuan ulama di Bogor hanya bertujuan untuk melegitimasi pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, yang mereka sebut sebagai “pemerintah tidak sah”, sekaligus mengaku keberadaan “penjajah kafir” di Afghanistan.
“Kami ingin Taliban menghentikan serangannya karena kami betul-betul ingin melakukan proses perdamaian demi rakyat Afghanistan,“ ujar Karzai menanggapi sikap Taliban.
Pada Oktober mendatang, Afghanistan bakal menyelenggarakan pemilihan parlemen dan pemilihan kepala daerah meski dibayang-bayangi oleh ancaman bom dan kurangnya logistik pemilu. Komisi Pemilihan Umum Afghanistan mengatakan pemilu akan diselenggarakan pada 20 Oktober 2018.
“Tentu saja saya berharap Pemilu mendatang akan berjalan dengan baik dan sukses,“ kata Karzai.
Situasi di Afghanistan memburuk dengan serangan bom yang tiada henti, termasuk menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari lalu. Bom meledak di masjid Yaqoubi, kota Khost, Afghanistan pada Minggu (6/5/2018), menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 30 orang.
Saat bom meledak, masjid sedang digunakan sebagai pusat pendaftaran pemilih menjelang pemilihan umum di Afghanistan pada tahun ini. Lokasi pendaftaran pemilih telah menjadi target dari serangan bom di Afghanistan dalam beberapa waktu terakhir.
Sebelumnya, dua bom bunuh diri juga terjadi di pusat kota Kabul pada akhir April 2018. Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom ganda ini, yang menewaskan 25 orang, termasuk sembilan wartawan Afghanistan.
Editor: Zen Teguh