Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Siapkan Anggaran Rp12 Triliun untuk Latih Lulusan SMA/SMK Kerja di Luar Negeri
Advertisement . Scroll to see content

Mantul! Mahasiswa ITS Raih Beasiswa Besutan Barack Obama di AS

Senin, 03 Juli 2023 - 10:59:00 WIB
Mantul! Mahasiswa ITS Raih Beasiswa Besutan Barack Obama di AS
Mahasiswa ITS, Haikal raih beasiswa besutan Barack Obama (Dok. ITS)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Muhammad Haikal Pramono berhasil mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat. Tak main-main, beasiswa yang diperoleh adalah Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship (AFP).

YSEALI merupakan beasiswa fully funded atau dengan pembiayaan penuh yang dicetuskan oleh mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada 2013. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi delapan pemuda-pemudi terpilih di negara di Asia Tenggara untuk bertukar pengalaman dalam hal profesionalitas dan kepemimpinan. 

Menurut mahasiswa Departemen Perencanaan dan Wilayah Kota ini, selama di AS ia belajar hakikat serta fungsi dan peran masyarakat yang tepat. Selain itu, Haikal juga  belajar Participatory Government yang membahas tentang bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam kebijakan pemerintah melalui gerakan kolaboratif dengan pemerintah.

Tidak cukup sampai di situ, Haikal juga diajarkan tentang Civic Education, yaitu ilmu tentang cara pandang masyarakat terkait sebuah permasalahan di bidang pendidikan, Sustainable Development terkait cara mengelola sebuah gerakan yang tidak terus bergantung pada volunteer, dan diajarkan pula cara penggunaan politik yang baik dalam sebuah gerakan.

“Hal itulah yang menjadikan ilmu dari program YSEALI ini penting untuk sebuah gerakan sosial,” tutur pria Asal Jakarta ini dikutip Senin (3/7/2023).

Selama lima minggu di Amerika Serikat, Haikal tidak hanya menghabiskan waktunya belajar berada di universitas saja, melainkan terdapat pula kegiatan kunjungan di beberapa tempat, seperti organisasi, pemerintahan, dan yayasan besar di Arizona.

“Dari sinilah kita bisa mengetahui langsung bagaimana fungsi dan peran masyarakat dalam gerakan sosial di kota itu,” kata dia.

Di samping ilmu dan fasilitasnya yang menjanjikan bagi para awardee, Haikal menjelaskan bahwa beasiswa YSEALI adalah salah satu beasiswa yang memiliki tahapan seleksi yang dikemas cukup sederhana. Hal itu ditunjukkan dengan proses pemberkasan yang hanya membutuhkan Curriculum Vitae (CV), surat rekomendasi, dan esai saja.

“Jadi bagi mereka yang tidak memiliki sertifikat TOEFL atau bukan mahasiswa berprestasi juga memiliki kesempatan,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Haikal, CV yang diinginkan juga bukan sekadar pengalaman organisasi ataupun juara kompetisi, tetapi pengalaman volunteer dan gerakan sosial lainnya dapat dicantumkan. Esai yang diberikan juga cukup singkat, yakni 250 kata untuk mengemas pengalaman sosial yang pernah dilakukan dan dampak yang akan diberikan setelah program singkat ini.

"Jika lolos pemberkasan, calon awardee beralih ke tahap wawancara,” kata dia.

Dia pun berharap ke depannya akan ada banyak mahasiswa yang bisa mengikuti program ini. Hal itu dikarenakan YSEALI menjadi program yang mendorong siapa saja untuk bisa memberikan dobrakan dalam bidang sosial untuk memajukan negara mereka masing-masing.

“Diharapkan pula ke depannya makin banyak orang untuk bisa melakukan hal baik dalam bentuk gerakan sosial atau yang lain,” ujar Haikal.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut